Kamis, 25 November 2010

Sebuah pesan dari keterasingan

oleh Zaenal Arifin pada 23 Agustus 2010 jam 19:02
Ya ma'syaros syabab. Wahai pemuda, sekarang engkau telah kembali di tempat asalmu setelah engkau terasing di tempat ini. Engkau telah kembali dengan seluruh aktivitasmu, aktivitas keduniaan dan keakhiratan. Wahai pemuda selama engkau berada di keterasingan ini engkau pasti telah banyak mengambil pelajaran di dalamnya, pelajaran bahwa engkau adalah terasing diantara para orang2 yg tidak engkau kenal, terasing diantara orang yg hanya mengenal islam dari orangtuanya, terasing diantara orang yg haus akan ilmu. Wahai pemuda engkau telah tahu bahwa di tengah keterasingan itu banyak cobaan dan rintangannya, engkau akan dimakan mereka seperti seekor domba di tengah kawanan serigala atau engkau mampu mengalahkan mereka. Namun engkau mampu bertahan diantara mereka dengan banyak luka yg engkau dapat ketika engkau kembali dari keterasingan itu. Wahai pemuda bersyukurlah kepada Allah yg masih memberikan kekuatan untukmu untuk bertahan walaupun engkau masih belum bisa mengalahkan mereka, terlebih lagi mampu merubah mereka. Wahai pemuda apakah dengan perlawananmu yg hanya sedikit itu mampu merubah mereka? Tidak wahai pemuda. Perlu waktu yg panjang untuk merubah mereka sebagaimana Rasulullah merubah sahabat2nya untuk menjadi pembela islam yg siap mati demi mempertahan agamanya tidak hanya satu hari, satu bulan, terlebih lagi dua bulan. Wahai pemuda Nabi memerlukan waktu bertahun2 untuk merubah mereka. Maka dari itu wahai pemuda di tempat keterasingan ini, merupakan awal untuk masuk di tempat keterasingan yg lebih besar walaupun engkau telah berada di keluargamu, walaupun engkau berada di tengah sahabat2 mu dan berada di lingkunganmu karena sesungguhnya tempat yg engkau tinggali adalah terasing diantara banyaknya lingkungan di sekitarmu terlebih dibandingkan dengan begitu banyak lingkungan di dunia ini. Bahkan zaman ini adalah keterasingan di tengah begitu banyak orang yg melakukan kemaksiatan dari pada orang yg berbuat baik, terlebih keterasingan diantara berjuta2 umat islam.
Wahai pemuda, pergunakanlah waktumu sebaik baiknya untuk mencari bekal yang akan engkau bawa di tempat keterasingan ke tempat yg keterasingan pula. Dan sebaik2 bekal yaitu Taqwa kita kepada Allah Azza wa Jalla. Wahai pemuda umur kita tidak ada yg bisa menjamin sampai kapan? Maka berbekallah dari sekarang.

Sembuhkanlah lukamu dan mulailah berperang fi sabilillah untuk memerangi keterasingan itu dengan dakwah dan sabar setelah engkau mendapatkan ilmu dan mengamalkan apa yg telah engkau dapat dari lingkungan keterasinganmu. Dan jadilah orang yg terasing itu karena sesungguhnya islam ini datang dalam keadaan terasing dan kembali dalam keadaan terasing maka beruntunglah orang yg terasing itu.

Tetaplah beristiqamah wahai pemuda yg terasing.

0 komentar:

Posting Komentar