Kamis, 25 November 2010

Pernahkah kita berfikir tentang hari berkurban

oleh Zaenal Arifin pada 14 November 2010 jam 2:23
Tidak terasa waktu berlalu begitu cepatnya. setelah dua bulan yang lalu kita melaksanakan ibadah puasa, namun sekarang dan tak lama lagi kita akan memasuki Hari Raya Idul Adha yang diidentikkan sebagai Hari Raya kurban. terlepas dari persoalan yang selalu menjadi dilema bagi kaum muslimin di Indonesia yang selalu saja memiliki problem yang tidak pernah selesai yaitu mengenai penatapan hari Raya. Dimulai pada era setelah Reformasi berlalu sampai saat ini, kaum muslimin selalu saja tersandung pada masalah penentuan waktu hari Raya.
Dan itulah lika-liku kehidupan kaum muslimin di Indonesia.
wahai Sahabatku permasalahannya sekarang adalah tentang dilema kapan orang puasa arafah???
ada yang mengatakan hari senin dengan hujjah hari senin adalah hari dimana orang yang berhaji melakukan wukuf di arafah dan ada yang mengatakan hari selasa karena hilal yang ada di indonesia tidak nampak pada malam senin.



oh iya ana lupa kan bukan itu yang mau saya utarakan. kalau masalah diatas tentu para ulama lebih mengetahui daripada ana. kitakan hanya sami'na wa atho'na kami dengar dan kami taat dan atii'ullah warrosul wa ulil amri minkum.

nah yang ingin ana ungkapkan disini pernahkah kita berfikir tantang kurban itu sendiri yang pada setiap tahunnya selalu banyak yang dijadikan korban oleh manusia (hhh namanya juga hari raya kurban) pasti banyak sapi dan kambing yang menjadi korban, kan sudah ditetapkan sebagai udhiyah atau dhahiyah.. kemiduan  pernahkah kita berfikir tentang sejarah disyariatkan berkurban yang  dimulai dengan akan disembelihnya ismail oleh ayahnya sendiri Nabi Ibrahim Alaihissalam.
Apa yang engkau dapat dari situ?????
Apakah engkau pernah merenungkannya????
Bukankah Allah Azza Wajalla mengganti yang disembelih oleh Nabi Ibrahim yaitu ismail dengan seekor Domba dari surga.
Pernahkah kita berpikir kalau seandainya boleh mengandai-andai ( kan tidak boleh mengandai-andai) Allah tidak mengganti ismail dengan seekor domba maka tentulah Ismail Alaihituwassalam akan meninggal dengan cara disembelih oleh ayahnya sendiri dan dijadikan korban untuk mendekatkan dirinya kepada Allah Azza Wajalla karena memang itulah perintah yang Nabi Ibrahim dapatkan dari wahyu Allah melalui mimpinya.
Dan sekali lagi andai itu juga sampai sekarang menjadi syariatnya Nabi Muhammad Shalallahu ‘alahi wasallam, maka tentulah sudah banyak bapak yang akan menyembelih anaknya untuk mendekatkan dirinya kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
Dan bersyukurlah kita karena itu tidak terjadi, dengan begitu kita tidak masuk dalam daftar anak yang akan dijadikan korban pada hari Raya Idul Adha dan tidak akan membuat daftar anak-anak kita yang akan menjadi korban untuk diserahkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
Wallahu ‘alam wal musta’an
Sungguminasa, saat hujan rintik-rintik 7/8 Dzulhijjah 1431 H 14:55PM.
Salam Ukhuwah Abu Hudzaifah Al Faruqy, Zaenal Arifin.

Taqobballahu minna wa minkum
Selamat Hari Raya Idul Adha 1431 H
semoga mendapatkan keutamaan Puasa Arafahnya dan keutamaan lainnya.
^^"

0 komentar:

Posting Komentar