Tingkatan seorang muslim

Seorang Muslim hendaknya berilmu sebelum mengamalkan apa yang ia ketahui, kemudian mendakwahkannya

Keutamaan Shalat Isroq

Setiap muslim tentunya menginginkan pahala yang besar dari setiap ibadahnya, salah satunya shalat isroq yang dilalaikan pada saat ini

Tips menghafal Al Qur'an bagi orang sibuk

Kurangnya pengetahuan kita mengenai manajemen waktu membuat kita belepotan dalam menghafal.

Bunga Yang Istimewa Hanya untuk Yang Istimewa

Allah telah menjamin bagi orang-orang yang selalu memperbaiki diri, dengan pasangan yang memperbaiki diri. begitu juga yang Istimewa sebagaimana diibaratkan cermin

Tips Menjemput Jodoh

Jodoh adalah persoalan yang sensitif bagi ereka yang merasa berumur, mari mempersiapkan diri

Sabtu, 25 Desember 2010

Kisah indah Ibnu Hajar dengan Seorang Yahudi

Ibnu Hajar rahimahullah dulu adalah seorang hakim besar Mesir di masanya. Beliau jika pergi ke tempat kerjanya berangkat dengan naik kereta yang ditarik oleh kuda-kuda atau keledai-keledai dalam sebuah arak-arakan.
Pada suatu hari beliau dengan keretanya melewati seorang yahudi Mesir. Si yahudi itu adalah seorang penjual minyak. Sebagaimana kebiasaan tukang minyak, si yahudi itu pakaiannya kotor. Melihat arak-arakan itu, si yahudi itu menghadang dan menghentikannya.
Si yahudi itu berkata kepada Ibnu Hajar: “Sesungguhnya Nabi kalian berkata:
Dunia itu penjaranya orang yang beriman dan surganya orang kafir. (HR. Muslim)
Namun kenapa engkau sebagai seorang beriman menjadi seorang hakim besar di Mesir, dalam arak-arakan yang mewah, dan dalam kenikmatan seperti ini. Sedang aku -yang kafir- dalam penderitaan dan kesengsaran seperti ini.”

Rabu, 22 Desember 2010

Generasi Al Ghuroba'

Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shohihnya dari Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
بدأ الإسلام غريبا وسيعود غريبا كما بدأ فطوبى للغرباء
“Islam ini pada awalnya dianggap aneh dan akan kembali menjadi aneh sebagaimana awalnya dan beruntunglah orang-orang yang dianggap aneh saat itu.” [HR. Muslim dalam Shohihnya, Kitab Iman (145), dan Sunan Ibnu Majah bab Al-Fitan (3986), Musna Imam Ahmad bin Hambal (2/389)]

Dalam Musnad Imam Ahmad disebutkan,
قيل: يا رسول الله من الغرباء؟ قال: الذين يصلحون إذا فسد الناس
Seseorang bertanya, “wahai Rasulullah, siapa mereka orang-orang yang aneh (al-Ghuraba’) ?”, Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang tetap berbuat baik ketika manusia telah rusak.” [HR. Ahmad dalam Musnadnya (4/74)].

Jumat, 17 Desember 2010

Renungan Hari ini (Garam dan Telaga)

oleh Zaenal Arifin pada 02 Desember 2010 jam 10:55


Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air.  Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan.
“Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu.

“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. 

Ilmu, Amal, Dakwah, Sabar, Ikhlas dan Muttaba'ah

oleh Zaenal Arifin pada 03 Desember 2010 jam 14:59
Ilmu tanpa amal sama dengan kosong, begitu pula amal tanpa ilmu sama dengan kosong, dakwah tanpa ilmu sama dengan masuk neraka sedang ia tak menyadari, dakwah tanpa amal sama dengan murka Allah atasnya. dakwah tanpa sabar sama dengan mustahil. bersabar tanpa berdakwah sama dengan kosong.ilmu tanpa bersabar sama dengan kosong dan amal tanpa bersabar sama dengan sia-sia. Dan kesemua itu tanpa ada ikhlas dan Muttaba'ah adalah ditolak=tidak diterima
karena syarat diterimanya ibadah adalah Ikhlas dan Muttaba'ah atau mengikut Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam itu sendiri
Allah berfirman yang artinya, “Demi masa, sesungguhnya seluruh manusia berada dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman dan beramal shalih dan saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.” (Al Ashri: 1-3)
Imam Syafi’i mengatakan, ‘Seandainya Alloh tidak menurunkan hujjah bagi makhluknya kecuali surat ini saja niscaya itu sudah mencukupi’.Syarat pertama manusia yang tidak merugi adalah mereka yang beriman. Sedangkan iman yang benar tidak akan dicapai kecuali dilandasi ilmu yang benar. Sehingga wajib bagi setiap orang untuk memiliki ilmu. Syarat kedua adalah beramal shalih. Amal shalih mencakup seluruh amal kebajikan, baik berupa amalan lahiriah seperti sholat maupun amalan batin seperti tawakkal, baik berupa perbuatan yang berkaitan dengan penunaian hak Alloh maupun hak para hamba-Nya yang wajib maupun yang sunnah.Syarat ketiga adalah saling menasihati dalam kebenaran, yaitu mengajak dan memberikan semangat dalam keimanan dan berbuat amal shalih.Syarat keempat adalah saling menasihati dalam kesabaran.

Tanda Ketika cinta Menyapamu

oleh Zaenal Arifin pada 11 Desember 2010 jam 23:55
Sebagai seorang manusia biasa , tentu kita pernah mengalami perasaan jatuh cinta. Dalam cinta ada tanda-tandanya. Orang cerdik mampu mengenalinya. Dan orang yang cerdas mampu menunjukannya. Dan orang yang sedang dirundung cinta, hanya mampu merasakanya.
Tanda-tanda cinta itu, lahir sebelum api cinta dinyalakan, dan sebelum sumbu cinta dikobarkan. Sesungguhnya, ikatan cinta membutuhkan perjuangan, pengorbanan, dan ketulusan yangluar biasa agar cinta sejati bersemi indah nan kukuh, cinta tak gampang roboh manakala badai datang menerjang.
1. Pandangan mata.
Mata adalah jendela jiwa. Melalui pandangan mata rahasia jiwa dapat terungkap, pesan-pesan jiwa beserta kedalaman isinya bisa disingkap. Betapa sering kau saksikan pandangan orang yang jauh cinta tak akan berpaling dari orang yang dicintainya. Matanya bergerak seiring dengan gerakan orang yang dicintainya. Pandangan mata mengarah pada apa yang dipandang sang kekasih tercinta.

Dunia Mayaku

Sahabat ………Jangan kau bayangkan aku seindah pelangi
Jangan kau khayalkan aku secerah mentari
Jangan kau mimpikan aku selembut merpati
Jangan kau harapkan aku sewangi melati
Ku tak ingin kau jatuh kekecewaan
Ku tak ingin kau terperosok dalam penyesalan.....

Aku hanya sekedar insan
Penuh dengan keterbatasan
Jangan terlampau besar menyandarkan harapan
Yang tinggi dan seluas lautan....

Bangkitlah menghadapi alam nyata
Terbentang harapan menghadang
Jangan sesali masa silam
Jangan mimpikan hari esok
Hadapi hari ini penuh kesungguhan
Bangun impian dengan keyakinan
Langkah nyata turut mengiring......

kau hadir dengan suara lirih
meresap lewat telinga
merasuk ke dalam jiwa
hingga ku terpaku dan hampir tak bersuara.....

kau dunia mayaku
yang hadir hanya lewat suara
dan datang dalam fikiran hanya sebuah bayangan
bayangan yang semu.....

aku menengadah ke langit malam
mencari sebuah kebenaran
kau hadir lewat hayalan
lalu ku peluk erat dirimu
setelah ku bangun
kau hanyalah dunia maya
yang ku harapkan tuk jadi nyata.....

(Indahnya persahabatan)

60 Pintu Pahala Dan Pelebur Dosa

oleh Zaenal Arifin pada 18 Desember 2010 jam 9:10
Segala puji bagi Allah Rabb alam semesta, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad saw dan utusan yang paling mulia. Risalah ini ditujukan kepada setiap muslim yang beribadah kepada Allah semata dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.

Tujuan utama yang sangat urgen bagi setiap muslim adalah ia keluar meninggalkan dunia fana ini dengan ampunan Allah dari segala dosa sehingga Allah tidak menghisabnya pada hari Kiamat, dan memasukkannya ke dalam surga kenikmatan, hidup kekal didalamnya, tidak keluar selama-lamanya.

Di dalam catatan yang sederhana ini kami sampaikan beberapa amalan yang dapat melebur dosa dan membawa pahala yang besar, yang kesemuanya bersumber dari hadist-hadist yang shahih. Kita bermohon kepada Allah yang Maha Hidup, yang tiada Tuhan yang haq selain Dia, untuk menerima segala amalan kita. Sesungguhnya Ia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Senin, 29 November 2010

Jalani Hidupmu Seperti Yang Diperintahkan Rabbmu

Hidup Bukan Sebuah Kesia-siaan

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Apakah kalian mengira bahwasanya Kami menciptakan kalian dengan sia-sia dan kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maha tinggi Allah Raja Yang Maha benar. Tiada sesembahan -yang benar- kecuali Dia, Rabb Yang memiliki Arsy yang mulia.” (QS. al-Mu’minun: 115-116). Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah Kami menciptakan langit dan bumi serta segala sesuatu yang ada di antara keduanya ini untuk kesia-siaan. Itu adalah persangkaan orang-orang kafir saja, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk ke dalam neraka.” (QS. Shaad: 27)

Untuk Apa Kita Hidup?
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat: 56). Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah;  Sesungguhnya sholat dan sembelihanku, hidup dan matiku, adalah untuk Allah Rabb semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dengan itulah aku diperintahkan, dan aku termasuk orang yang pertama-tama pasrah.” (QS. al-An’am: 162-163). Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Allah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian, siapakah di antara kalian yang terbaik amalnya.” (QS. al-Mulk: 2). Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan agama untuk-Nya, dalam keadaan mentauhidkan-Nya, agar mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan itulah agama yang lurus.” (QS. al-Bayyinah: 5)

Belajar dari keledai

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur.
Hewan iu menangis dengan memilukan selama berjam-jam,
sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.

Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu
ditimbun (ditutup - karena berbahaya); jadi tidak berguna untuk menolong
si keledai.
ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya.
mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.

Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi,ia
menangis penuh kengerian.
Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam.
Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani
melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya.

Kamis, 25 November 2010

Sebuah Catatan untukku dan untukmu

oleh Zaenal Arifin pada 15 Desember 2009 jam 1:05
Detik demi detik usiaku mulai berlalu. bukan malah bertambah banyak namun berkurang.
Dan detak demi detak jantung mulai berdetak.hari ini dg penuh smgt hidup kt mulai beraktivitas.namun kesenangan hidup bukan pula kesenangan hati kita.kadang hati mengeluh namun akal yg telah berkuasa lbh kita memilihnya dari pada hati kita.dua puluh tahun usia kita tlah berlalu namun angan2 kt masih jauh bahwa hidup masih 40 tahun lagi. Kt tak tau setelah menit ini kt masih menghirup oksigenNya atau malah tdk lagi menghirup oksigennya. Namun kenapa begitu sempit pemikiran kt sampai sampai gajah didepan kita kita tidak mengetahuinya,namun semut yg jauh malah kita dapat melihatnya.bersambung....

Pandangan mata

oleh Zaenal Arifin pada 19 Oktober 2010 jam 0:11
Segala peristiwa berawal dari pandangan mata
jilatan api bermula dari setitik bara
berapa banyak pandangan yang membelah hati
laksana anak panah yg melesat dari tali
selagi manusia memiliki mata u/ memandang
dia tidak lepas dari bahaya yang menghadang
(Ibnul Qoyyim Al Jauziah)

Atas Nama Cinta

oleh Zaenal Arifin pada 02 Juli 2010 jam 2:26
Seorang pakar cinta dari dataran Cina bernama Mo Tzu, yang hidup sekitar (470 s/d 391 sebelum Masehi) mengajarkan sebuah ajaran cinta kepada dunia. Salah satu kalimatnya tentang cinta berbunyi:

"Seorang yang mengaku taat kepada kehendak langit maka dia akan menebar cinta secara mondial, sedang siapa yang ingkar terhadap kehendak langit dipastikan akan bercinta secara parsial."

Alhamdulillah kita lahir dan besar sebagai muslim, salah satu karakteristik agama Islam di antara agama langit (samawi) adalah dia bersifat universal. Tak peduli akan ras, bahasa, dan benua, Islam adalah agama yang Allah peruntukkan untuk dunia dan Insya Allah juga akan (kembali) menyatukan dunia.

Sehingga berkesan sekali refleksi Asy-Syahid Hasan Al-Banna tentang kesatuan dunia,

Di Mu'tah, Mereka Merengkuh Surga

oleh Zaenal Arifin pada 02 Juli 2010 jam 2:30

eramuslim - Hari itu, barisan para pemberani berderap rapi seperti gigi sisir yang indah. Langit Madinah menjadi saksi, kuntum-kuntum azzam yang menggelora dalam setiap dada. Mereka berkumpul, bersiap dengan semerbak iman. Di sana, ada sesosok manusia yang mereka cinta sepenuh nafas di raga, Nabi Muhammad SAW. Dari bibir manisnya, sebuah seruan indah bergaung dengan sempurna. Angin sahara menyemilirkan sabda Rasulullah ke setiap gendang telinga para sahabat yang terpanggil untuk pergi. Bukan sembarang pergi, karena berperjalanan menempuh banyak lembah kali ini tidaklah untuk bersenang. Nabi yang Ummi, kekasih yang sungguh mereka cintai dengan begitu benderang, mengembankan sebuah amanah. Berjihad.

Hari itu di bulan Jumadil Awal tahun ke delapan Hijrah (629M), para sahabat yang begitu merindukan surga sebagai tebusan kehidupan fana dunia, menyambut seruan nabi mulia dengan berserpih kesungguhan. Alangkah indah bisa menjadi para mujahid pemberani pembela agama dengan jaminan pasti dari manusia mempesona seperti Muhammad. Sejarah menorehkan sebuah kisah pembunuhan utusan Muhammad, oleh gubernur Heraklius di Bushra. Itulah muasal genderang panggilan jihad. Para ksatria pilihan Al-Musthafa berjumlah 3000 orang. Mereka semua adalah para sahabat yang tangguh dan telah banyak melakukan peperangan. Al-Musthafa menunjuk Zaid bin Haritsh sebagai panglima.

Sebelum pergi, mereka mendengar untaian pesan nabi. Sebuah taklimat yang mereka patri dalam-dalam di relung dada:

"Pabila Zaid syahid atau terluka, maka panglima kalian adalah Ja'far bin Abi Thalib.
Jikalah Allah mentakdirkan Ja'far gugur dan terluka,
adalah Abdullah bin Rawahah yang kan menggantikannya.
Dan ketika Abdullah pun mengalami hal serupa,
kalian diperkenankan memilih sendiri panglima pemberani"

Sebelum berderap menuju medan pertempuran, mereka masih juga mendengar dengung indah lantunan perintah Rasulullah, yang disemat baik-baik oleh para perindu surga :

"Jangan bunuh anak kecil,
jangan bunuh perempuan,
jangan menebang pepohonan,
dan janganlah engkau menghancurkan rumah tempat bernaung"

Mereka pergi dengan banyak tengadah, kepada yang Maha Perkasa. Mereka berbaris menjauhi Madinah dengan banyak pinta yang dilantunkan oleh kaum Muslimin, semoga para ksatria kembali dengan membawa kemenangan.

Keterasingan

oleh Zaenal Arifin pada 03 Juli 2010 jam 1:54
Kun fiddunya ka annaka ghorib au 'abirussabil( jadilah engkau di dunia ini aebagai orang asing atau orang yang dalam perjalanan). keterasingan tidak selamanya menyakitkan. terkadang dengan keterasingan itu kita akan mengerti bahwa betapa besar hidayah yang Allah berikan kepada kita. Mungkin keterasingan membuat kita khawatir yang akan membuat kita mengikut arus sungai sampai membuat kita merana karena tujuan yang kita inginkan tidak akan tercapai. namun jadikan keterasingan itu sebagai dayung untuk melawan derasnya arus yang akan membawa kita ke jalan yang terselamatkan. bagaimanakah dengan kehidupan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam. Beliau adalah orang yang terasing diantara masyarakat mekkah yang menyembah kepada berhala. beliau lebih suka mengasingkan diri di gua hira' untuk berenung akan kebesaran Allah Azza wa jalla. namun lihatlah keterasingan yang di alami oleh kita, tidaklah separah dengan keterasingan Rasulullah pada waktu itu. Beliau terasing dalam lingkungan masyarakat yang menyembah berhala, sedangkan kita terasing dalam lingkungan masyarakat yang menyembah Allah (Islam). betapa besar masalah ummat ini. Kata " K E T E R A S I N G A N " begitu melekat pada mereka yang tetap berpegang terhadap bukhul tali agama yang berlandaskan Al Quran dan As Sunnah. kita bagaikan memegang bara api namun pada akhirnya akan menyisakan suatu kenikmatan yang tak tertandingi yakni surganya Allah Ta'ala.

Waktuku

oleh Zaenal Arifin pada 04 Juli 2010 jam 20:30
Inilah waktuku. inilah hariku, jangan pernah membiarkannya terlewatkan walaupun sedetikpun tanpa ada suatu manfaat didalamnya. yakinlah bahwa semua itu akan berlalu. bila itu dijadikan sebagai suatu beban maka yakinlah apa yang kau hadapi semakin susah dan menjadikanmu menjadi semakin pusing terhadap permasalahan yang kau hadapi. . ingatlah " La Yukallifulloha Illa Wus'aha"
Allah tidak akan membebani sesuatu diatas kemampuan kita, Yakinlah dalam bertindak ucapkan Bismillah untuk setiap langkah dan perbuatan yang kita lakukan. Insyaallah Tanjah.amin

Belajar Mencintai

oleh Zaenal Arifin pada 11 Juli 2010 jam 20:21
"Manusia tidak jatuh 'ke dalam' cinta, dan tidak juga keluar 'dari cinta'.
Tapi manusia tumbuh dan besar dalam, cinta," begitu katanya dalam sebuah ceramah. Cinta, di banyak waktu dan peristiwa orang selalu berbeda mengartikannya. Tak ada yang salah, tapi tak ada juga yang benar sempurna penafsirannya. Karena cinta selalu berkembang, ia seperti udara yang mengisi ruang kosong. Cinta juga seperti air yang mengalir ke dataran yang lebih rendah. Tapi ada satu yang bisa kita sepakati bersama tentang cinta. Bahwa cinta, akan membawa sesuatu menjadi lebih baik, membawa kita untuk berbuat lebih sempurna. Mengajarkan pada kita betapa, besar kekuatan yang dihasilkannya. Cinta membuat dunia yang penat dan bising ini terasa indah, paling tidak bisa kita nikmati dengan cinta. Cinta mengajarkan pada kita, bagaimana caranya harus berlaku jujur dan berkorban, berjuang dan menerima, memberi dan mempertahankan. Bandung Bondowoso tak tanggung-tanggung membangunkan seluruh jin dari tidurnya dan menegakkan seribu candi untuk Lorojonggrang seorang. Sakuriang tak kalah dahsyatnya, diukirnya tanah menjadi sebuah telaga dengan perahu yang megah dalam semalam demi Dayang Sumbi terkasih yang ternyata ibu sendiri. Tajmahal yang indah di India, di setiap jengkal marmer bangunannya terpahat nama kekasih buah hati sang raja juga terbangun karena cinta. Bisa jadi, semua kisah besar dunia, berawal dari cinta.

Untukmu Yang Di Nanti

oleh Zaenal Arifin pada 20 Juli 2010 jam 21:29
Telah lama aku menunggumu
terasa waktu begitu lama
setiap saat aku ingat kamu
betapa cerah hati ini apabila kita berjumpa
engkau datang seperti pembawa air sejuk ditengah panas matahari
engkau datang seperti oase di gurun pasir
menyirami tanaman yang layu hampir mati di terpa debu

sungguh waktu terasa lama bagiku
menunggu kapan datangnya dirimu
aku tak kuasa menahan haruku
ketika Allah menemukan kita ditempat itu
di tempat ketika Allah memenuhi janjinya terhadap orang yang memuliakanmu

aku kan terus menunggu
ketika engkau datang membawa begitu banyak manfaat bagiku
aku tidak akan melepaskanmu begitu
sampai engkau menorehkan banyak perubahan bagiku
dengan menambah syukurku kepada-Nya
dan menghapuskan berbagai dosa dari hatiku

Ya Robbi
pertemukanlah aku dengan dia
sungguh kubegitu ingin memuliakannya
sampai-sampai aku begitu terlena dibuatnya
sampai-sampai waktu ia datang begitu cepat kepergiannya
dengan tidak meninggalkan manfaat apa-apa
sungguh ku merugi dengannya

Ya Robbi
pertemukanlah aku dengan dia
yang dapat menahan gejolak hasrat di dada
yang dapat mengobati keluh kesah akan kehidupan dunia
dan yang akan menambah kecintaanku kepada-Mu

( Ramadhan Syahrul Mubarrak)
Rabu 21 juli 2010 jam 12.24 PM
Abu Hudzaifah Al Faruqy

Catatan Terakhir Di Keterasingan

oleh Zaenal Arifin pada 20 Agustus 2010 jam 23:04
Tidak terasa waktu 2 bulan berlalu dengan sendirinya dengan meninggalkan begitu banyak pengalaman. Pengalaman menghargai orang lain, pengalaman keimanan dan pengalaman kekecewaan. walaupun begitu pengalaman KKN begitu meghasilkan sebuah kenangan yang tidak mudah untuk kulupakan. disinilah aku diajar untuk menghargai orang lain, disinilah aku harus belajar banyak bersabar.disinilah tempat yang penuh kenangan. belum terobati sebuah luka yang makin menganga akibat darinya namun aku akan berusaha untuk mengobatinya. Disinilah seninya dalam berkuliah kerja nyata. Dan aku akan memasuki duniaku yang sebenarnya. Dunia yang penuh perjuangan tanpa seseorang yang menemani. sampai kepada waktu yang menggiringku kepada-Nya.

Sebuah pesan dari keterasingan

oleh Zaenal Arifin pada 23 Agustus 2010 jam 19:02
Ya ma'syaros syabab. Wahai pemuda, sekarang engkau telah kembali di tempat asalmu setelah engkau terasing di tempat ini. Engkau telah kembali dengan seluruh aktivitasmu, aktivitas keduniaan dan keakhiratan. Wahai pemuda selama engkau berada di keterasingan ini engkau pasti telah banyak mengambil pelajaran di dalamnya, pelajaran bahwa engkau adalah terasing diantara para orang2 yg tidak engkau kenal, terasing diantara orang yg hanya mengenal islam dari orangtuanya, terasing diantara orang yg haus akan ilmu. Wahai pemuda engkau telah tahu bahwa di tengah keterasingan itu banyak cobaan dan rintangannya, engkau akan dimakan mereka seperti seekor domba di tengah kawanan serigala atau engkau mampu mengalahkan mereka. Namun engkau mampu bertahan diantara mereka dengan banyak luka yg engkau dapat ketika engkau kembali dari keterasingan itu. Wahai pemuda bersyukurlah kepada Allah yg masih memberikan kekuatan untukmu untuk bertahan walaupun engkau masih belum bisa mengalahkan mereka, terlebih lagi mampu merubah mereka. Wahai pemuda apakah dengan perlawananmu yg hanya sedikit itu mampu merubah mereka? Tidak wahai pemuda. Perlu waktu yg panjang untuk merubah mereka sebagaimana Rasulullah merubah sahabat2nya untuk menjadi pembela islam yg siap mati demi mempertahan agamanya tidak hanya satu hari, satu bulan, terlebih lagi dua bulan. Wahai pemuda Nabi memerlukan waktu bertahun2 untuk merubah mereka. Maka dari itu wahai pemuda di tempat keterasingan ini, merupakan awal untuk masuk di tempat keterasingan yg lebih besar walaupun engkau telah berada di keluargamu, walaupun engkau berada di tengah sahabat2 mu dan berada di lingkunganmu karena sesungguhnya tempat yg engkau tinggali adalah terasing diantara banyaknya lingkungan di sekitarmu terlebih dibandingkan dengan begitu banyak lingkungan di dunia ini. Bahkan zaman ini adalah keterasingan di tengah begitu banyak orang yg melakukan kemaksiatan dari pada orang yg berbuat baik, terlebih keterasingan diantara berjuta2 umat islam.

Nikmat lupa dan mengantuk

oleh Zaenal Arifin pada 24 Agustus 2010 jam 0:18
Apakah kita pernah berfikir bahwa lupa dan mengantuk adalah sebuah nikmat yang Allah berikan kepada hamba2Nya?

Cobalah kita merenung sejenak. Seandainya orang tidak lupa maka seluruh kesalahan saudara kita akan kita ingat, sebagai bentuk cintanya kepada orang yg berpuasa( orang yg makan karena lupa sedang ia berpuasa maka puasanya tidak batal). Mengantuk juga kenikmatan. Seandainya tidak ada tanda2 kalau mau tidur(mengantuk) maka para mengguna jalan raya akan banyak yg mati atau minimal masuk rumah sakit karena sewaktu mengendarai kendaraan langsung tertidur tanpa ada tanda2nya.serta merupakan nikmat bagi yang tsabat (berjaga2 di medan peperangan) ^_^ ?

Peringatan Allah kepada Hamba Nya

oleh Zaenal Arifin pada 25 Agustus 2010 jam 21:28
Wahai hambaKu, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman kepada diriKu dan menjadikan kezaliman itu hasan diantaramu, maka janganlah kamu paling menzalimi. Wahai hambaKu, kamu semua tersesat kecuali yg Aku besi petunjuk. Maka mintalah petunjuk kepadaKu niscaya Aku memberikannya kepadamu. Wahai HambaKu, kamu semua lapar kecuali yg Aku beri makan maka mintalah makan kepadaKu niscaya aku memberikannya kepadamu. Wahai hambaKu, kamu semua telanjang kecuali yg Aku beri pakaian maka mintalah pakaian kepadaKu niscaya Aku memberikannya kepadamu.

Wahai hambaKu, sesungguhnya kamu berbuat salah dimalam dan siang hari, sedangkan Aku mengampuni semua dosa mk mohon ampunlah kepadaKu niscaya Aku akan mengampunimu,

Wahai hambaKu, kamu tidak akan mampu memberi mudharat untukKu sehingga bisa menimpakan mudharat kepadaKu, Dan kamu tidak akan mampu memberi manfaat untukKu sehingga bisa memberi manfaat kepadaKu.

Wahai hambaKu, meskipun yang pertama dan terakhir baik jin maupun manusia diantara kamu berada pada hati orang yg paling bertakwa diantaramu maka hal itu tidak akan menambah apapun terhadap kekuasaanKu.

Jika aku yang kau pilih

oleh Zaenal Arifin pada 28 Agustus 2010 jam 2:45
Aku bukanlah AbuBakar as Shidiq yang dengan kekayaannya berkorban demi Islam. Atau aku bukanlah Umar bin khattab yang gagah berani, dengan keperkasaannya beliau tumbangkan musuh-musuh Islam. Bahkan aku bukanlah Ustman bin Affan yang dengan kelembutan hatinya mampu dengan kewibawaannya menjadikan semua orang menghormatinya. Dan aku bukanlah Ali bin Abi Thalib yang dengan ketampanan dan kecerdsannya membuat Fatiman binti Muhammad shalallahu 'alaihi wasalam menerima pinangannya. Bukan itu semua yang aku miliki.

Namun hanyasanya aku seorang ikhwan yang penuh dengan kekurangan. Berlipat dengan kesalahan serta bertambal sulam dengan dosa. Tidak pula sifat dermawan yang aku punya, akan tetapi kecukupan hartalah yang membatasinya. Mendambakan akhwat yang sudi mendampinginya adalah harapan besar yang selalu ada. Tersisip selalu dalam setiap hempasan do'a yang senantiasa ada. Menangis, berat nian godaan syetan yang menawarkan syubhat dengan aurat. Perih, siksaan batin yang berpeluh sejuta angan.

HAJI WADA'

oleh Zaenal Arifin pada 05 September 2010 jam 20:56
Hari itu Hari Tarwiyah 10 H. Saat itu Rasulullah Saw. pergi ke Mina dan melaksanakan shalat zuhur, asar, magrib, isya, dan subuh di sana. Seusai menanti beberapa seat hingga matahari terbit, beliau lantas melanjutkan perjalanan hing­ga tiba di Arafah. Tenda-tenda waktu itu telah didirikan di sana. Beliau pun masuk tenda yang disiapkan bagi beliau.

Setelah matahari tergelincir, Rasulullah Saw. meminta agar Al-Qashwa', unta beliau, didatangkan. Beliau kemudian menungganginya hingga tiba di tengah Padang Arafah. Di sana telah berkumpul sekitar 124.000 atau 144.000 kaum Muslim. Beliau kemudian berdiri di hadapan mereka me­nyampaikan khutbah haji terakhir beliau yang lebih dikenal dengan sebutan haji wada':

TEMAN ISTIMEWA

oleh Zaenal Arifin pada 05 September 2010 jam 23:43
Wahai sahabatku pernahkah kita berfikir tentang teman istimewa????

Mungkin kita beranggapan bahwa teman istimewa kita adalah yang paling dekat dengan kita yang akan selalu membantu kita bila kita ketika kita menghadapi masalah. Mungkin teman istimewa kita adalah orang yang selalu ada didekat kita yang selalu menasehati kita ketika kita melakukan kesalahan, yang selalu dan selalu kita lebihkan dibandingkan teman kita yang lain.

Sebuah kisah dari para salaf kita yaitu kisah dari Ubaid bin Umair.
Ubaid bin Umair berkata:" ada seseorang yang memiliki teman istimewa, sebagian dianggap lebih istimewa dari yang lain.Suatu kali ia tertimpa suatu masalah, iapun menemui teman pertamanya yang paling istimewa dan berkata" wahai fulan, saya sedang menghadapi masalah, aku ingin engkau mau membantuku" teman pertama berkata "aku tidak bisa membantumu". iapun beranjak untuk menemui teman yang kedua yang diistimewakan setelah teman pertama dan berkata seperti yang ia katakan kepada teman pertamanya maka Jawabnya" Baiklah aku akan mengantarmu ke tempat tujuan, setelah itu aku akan pulang meninggalkanmu. Orang itupun mendatangi teman ketiga yang ia anggap tidak terlalu istimewa dibanding teman pertama dan kedua. "wahai fulan aku menghadapi masalah aku harap kamu dapat membantuku". teman ketiga menjawab aku akan menemanimu kemanapun engkau pergi dan akan ikut masuk kemanapun kamu masuk"


Untukmu Sahabatku

oleh Zaenal Arifin pada 09 September 2010 jam 14:40
Wahai sahabatku kuingin goreskan sebuah kata penuh kerinduan dan keharuan
Rindu untuk bertemu kembali Bulan Ramadhan dan terharu dengan datangnya hari kemenangan.
Wahai sahabatku
Ramadhan telah berlalu
namun mulai sekarang hingga 11 bulan berikutnya merupakan tempat untuk mengaplikasikan apa yg kita dapat di Ramadhan tahun ini
dimana tujuan kita adalah mencapai ketaqwaan disisi Allah Azza wa jalla.
Ittaqillah khaitsu maa kunta
TAQABALALLAHU MINNA WA MINKUN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H.

Abu Hudzaifah Al Faruqy Al Fariy (Zaenal Arifin)

Biografi Syaikh Abdul Qadir Al Jaelani

oleh Zaenal Arifin pada 13 September 2010 jam 18:57
Banyak diantara kaum muslimin di Indonesia mengetahui  nama beliau bahkan masyarakat muslim yang awwampun namanya. Namun kebanyakan kita hanya mengetahui bahwa beliau adalah seorang seorang ulama yang dijadikan sumber kesyirikan kepada Allah Azza wajalla
sebagian besar masyarakat indonesia. Dibalik itu semua beliau adalah seorang ulama yang memiliki aqidah yang lurus diatas manhaj Ahlussunnah .
Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang 'alim di Baghdad. Biaograf ibeliau dimuat dalam Kitab Adz Dzail 'Ala Thabaqil Hanabilah I/301-390, nomor134, karya Imam Ibnu Rajab Al Hambali. Buku ini belum diterjemahkan ke dalambahasa Indonesia. Imam Ibnu Rajab menyatakan bahwa Syeikh Abdul Qadir AlJailani lahir pada tahun 490/471 H di kota Jailan atau disebut juga dengan Kailan. Sehingga diakhir nama beliau ditambahkan kata Al Jailani atau AlKailani atau juga Al Jiliy. Wafat pada hari Sabtu malam, setelah maghrib,pada tanggal 9 Rabi'ul Akhir tahun 561 H di daerah Babul Azaj. Beliaumeninggalkan tanah kelahiran, dan merantau ke Baghdad pada saat beliau masih muda. Di Baghdad belajar kepada beberapa orang ulama' seperti Ibnu Aqil,Abul Khatthat, Abul Husein Al Farra' dan juga Abu Sa'ad Al Muharrimi. Beliau belajar sehingga mampu menguasai ilmu-ilmu ushul dan juga perbedaan-perbedaan pendapat para ulama'. Suatu ketika Abu Sa'ad AlMukharrimi membangun sekolah kecil-kecilan di daerah yang bernama BabulAzaj. Pengelolaan sekolah ini diserahkan sepenuhnya kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani. Beliau mengelola sekolah ini dengan sungguh-sungguh.Bermukim disana sambil memberikan nasehat kepada orang-orang yang adatersebut. Banyak sudah orang yang bertaubat demi mendengar nasehat beliau.Banyak orang yang bersimpati kepada beliau, lalu datang ke sekolah beliau.Sehingga sekolah itu tidak kuat menampungnya. Maka, diadakan perluasan.Murid-murid beliau banyak yang menjadi ulama' terkenal. Seperti Al HafidzAbdul Ghani yang menyusun kitab Umdatul Ahkam Fi Kalami Khairil Anam. JugaSyeikh Qudamah penyusun kitab figh terkenal Al Mughni.

Universitas Kehidupan

oleh Zaenal Arifin pada 14 September 2010 jam 20:00
Ketika kerjamu tidak dihargai
maka engkau belajar tentang keikhlasan
ketika engkau disakiti
maka engkau belajar tentang memaafkan
ketika engkau berinteraksi dengan temanmu
maka engkau belajar  tentang saling menghargai
ketika engkau didzolimi
maka engkau belajar tentang kesabaran
ketika engkau diberi sesuatu oleh orang lain
maka engkau belajar tentang mensyukuri
ketika engkau sendirian
maka engkau belajar tentang untuk mandiri
ketika engkau di kegelapan malam tanpa cahaya
maka engkau belajar tentang kehidupanmu di alam kubur kelak
ketika engkau dalam sebuah perjalanan
maka engkau belajar tentang kampung halamanmu yang sebenarnya
dan ketika engkau sholat
maka engkau belajar tentang tujuanmu diciptakan ke muka bumi ini
ketahuilah bahwa engkau tengah berada
di Universitas Kehidupan
tempat dimana engkau belajar menjadi manusia  yang seutuhnya.

Makassar, 6/10/1431 H
9:54 AM

" Perjalanan "

oleh Zaenal Arifin pada 15 September 2010 jam 16:43
Saudariku tampak pucat dan kurus. Namun sebagaimana kebiasaannya, ia tetap membaca Al-Qur’ an…
Jika Engkau mencarinya, pasti akan mendapatinya di tempat shalatnya, sedang rukuk, sujud dan mengangkat kedua tangannya ke atas langit… Demikianlah setiap pagi dan petang, juga di tengah malam buta, tak pernah berhenti dan tak pernah merasa bosan.
Sementara aku amat gemar membaca majalah-majalah seni dan buku-buku yang berisi cerita-cerita. Saya juga biasa menonton video, sampai aku dikenal sebagai orang yang keranjingan nonton.
Orang yang banyak melakukan satu hal, pasti akan ditandai dengan perbuatan itu. Aku tidak menjalankan kewajibanku dengan sempurna. Aku juga bukan orang yang melakukan shalat dengan rutin.
Setelah aku mematikan Video Player, setelah selama tiga jam aku menonton berbagai macam film berturut-turut, terdengarlah adzan dari masjid sebelah.

Belajar

oleh Zaenal Arifin pada 16 September 2010 jam 10:13
Saudaraku...
Sesungguhnya Hidup ini rangkaian proses BELAJAR...
Belajar untuk menghadapi kehidupan yang penuh kejutan!!!
Belajar bersyukur walau tak cukup...
Belajar ikhlas meski tak rela...
Belajar taat meski berat...
Belajar memahami meski tak sehati...
Belajar berkorban meski terhimpit...
Dan, belajar mencintai meski dicerca...
Jika gagal jangan putus asa saudaraku...
Ada Allah tempat meminta...
Jka sedih jangan berlarut saudaraku, Ada Allah tempat mengadu...
Allah selalu setia menemani kita.

Perbedaan kita dengan Rasulullah

 17 September 2010 jam 6:55
Bila kita pikir-pikir kenapa sih kita membedakan antara kita dengan Rasulullah Shalallahu 'alahi wasallam. Mungkin dalam benak kita " wah jauh perbedaannya" " Dia  Manusia pilihan yang diutus Allah ke muka bumi ini, sedangkan kita adalah ummat beliau .
"beliau adalah orang yang dijamin oleh Allah sebagai penghuni syurga sedangkan kita ??? kita mau menjamin. tentu tidak ada yang menjamin apakah kita masuk syurga Atau ke neraka Wa naudzubillah.

Namun ternyata perbedaan kita dengan Rasulullah itu hanya  "Sedikit"
mau  tau perbedaan yang sedikit itu?????

Awas Bahaya (chat cinta terselubung)

Abu Syakir Caesar Riyadi 20 September jam 16:25 Balas
Published: 20 Oktober 2009

Tanya: Aku adalah seorang pemuda. Aku punya hobi main internet dan ngobrol (chatting). Aku hampir tidak pernah chatting dengan cewek. Jika terpaksa aku chatting dengan cewek maka aku tidaklah berbicara kecuali dalam hal yang baik-baik.Kurang dari setahun yang lewat ada seorang gadis yang mengajak aku chatting lalu meminta no hp-ku. Aku katakan bahwa aku tidak mau menggunakan hp dan aku tidak ingin membuat Allah murka kepadaku.Dia lalu mengatakan, “Engkau adalah seorang pemuda yang sopan dan berakhlak mulia. Aku akan bahagia jika kita bisa berkomunikasi secara langsung”. Kukatakan kepadanya, “Maaf aku tidak mau menggunakan HP”. Kemudian dia berkata dengan nada kesal, “Terserah kamulah”.Selama beberapa bulan kami hanya berhubungan melalui chatting. Suatu ketika dia mengatakan, “Aku ingin no HP-mu”. “Bukankah dulu sudah pernah kukatakan kepadamu bahwa aku tidak mau menggunakan HP”, jawabku. Dia lalu berjanji tidak akan menghubungiku kecuali ada hal yang mendesak. Kalau demikian aku sepakat.Setelah itu selama tiga bulan dia tidak pernah menghubungiku. Akupun berdoa agar Allah menjadikannya bersama hamba-hambaNya yang shalih.Tak lama setelah itu ada seorang gadis kurang lebih berusia 16 tahun yang berakhlak dan sangat sopan menghubungi no HP-ku. Dia berkata dalam telepon, “Apa benar engkau bernama A?”. “Benar, apa yang bisa kubantu”, tanyaku. Dia mengatakan, “Fulanah, yaitu gadis yang telah kukenal via chatting, berkirim salam untukmu”. “Salam kembali untuknya. Mengapa tidak dia sendiri yang menghubungiku?”, tanyaku. “Telepon rumahnya diawasi dengan ketat oleh orang tuanya”, jawabnya.Setelah orang tuanya kembali memberi kelonggaran, dia kembali menghubungiku. Kukatakan kepadanya, “Jangan sering telepon” namun dia selalu saja menghubungiku. Akan tetapi pembicaraan kami sebatas hal-hal yang baik-baik. Kami saling mengingatkan untuk melaksanakan shalat, puasa dan shalat malam.Setelah beberapa waktu lamanya, dia berterus terang kalau dia jatuh cinta kepadaku dan aku sendiri juga sangat mencintainya. Aku juga berharap bisa menikahinya sesuai dengan ajaran Allah dan rasul-Nya karena dia adalah seorang gadis yang berakhlak, beradab dan taat beragama setelah aku tahu secara pasti bahwa aku adalah orang yang pertama kali melamarnya via telepon.Akan tetapi empat bulan yang lewat, ayahnya memaksanya untuk menikah dengan saudara sepupunya sendiri karena ayahnya marah dengannya. Inilah awal masalah. Aku mulai sulit tidur. Kukatakan kepadanya, “Serahkan urusan kita kepada Allah. Kita tidak boleh menentang takdir”. Namun dia meski sudah menikah tetap saja menghubungiku. Kukatakan kepadanya, “Haram bagimu untuk menghubungiku karena engkau sudah menjadi istri seseorang”.

Aku dan sebuah realita dari wanita yang dihalangi untuk menikah

 Bismillaah,

Oleh : Al Ustadz Abu Ibrahim Abdullah bin Mudakir Al Jakarty

Terlalu banyak realita yang telah ku lihat, berita yang  telah ku dengar, sebuah kesedihan yang mendalam, sebuah kesengsaraan dalam hidup yang justru dilakukan oleh orang-orang yang mencintainnya. Dilatarbelakangi karena  jauhnya dari ilmu syar’i, dibungkus dengan hawa nafsu dan dipoles dengan pola pikir yang keliru akhirnya berujung pada menyengsarakan orang-orang yang dicintainya bahkan buah hatinya sendiri tanpa disadari. Sepenggal cerita dibawah ini, semoga mewakili dari sekian banyak orang yang mengalaminya.
Sebuah kisah dari pertimbangan orang tua yang salah yang berujung pada kesengsaraan anaknya. Sehingga kehilangan kesempatan untuk menikah dengan laki-laki sholeh pilihannya.
Ada seorang gadis belia yang sangat cantik, sehingga banyak pemuda yang tergila-gila padanya. Akan tetapi setiap ada orang yang mau melamarnya, orang tuanya terlalu banyak harapan atau bahkan meremehkan, sehingga sang gadis semakin angkuh dan merasa tidak ada laki-laki yang pantas untuk menjadi pendamping hidupnya. Keluarganya memiliki harapan yang berlebihan dan sang gadis pun selalu pilih-pilih. Mereka tidak sadar bahwa hal itu menghambat setiap orang yang hendak melamarnya.
Tanpa terasa waktu terus berjalan sangat cepat. Lambat laun putrinya menjadi perawan tua. Di lain pihak, para pemuda tidak berani mendekat.
Tahun demi tahun berlalu. umur terus bertambah. Akan tetapi lelaki yang diharapkan tak kunjung datang. Maka, orang tuanya pun menjadi sasaran kekecewaannya karena dianggap tidak memberikan pertimbangan dan arahan yang baik. Akhirnya dia terpaksa menikah dengan laki-laki yang sudah lanjut usia yang bertubuh lemah. Merekapun tidak diberi keturunan.

Pengingatku dan pengingatmu

oleh Zaenal Arifin pada 23 September 2010 jam 11:38
Sungguh beruntung seorang yang pada hari kiamat dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga

namun sahabatku apakah yang Allah katakan dalam lanjutan ayatnya????????

itulah pengingat bagi kita
 yaitu:
"WAMAL KHAYAATUD DUNYA ILLA MATA'UL GHURUR" "Dan apa2  kehidupan dunia tiada lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan" ( Ali Imran:185)

HUDZAIFAH IBNUL YAMAN

oleh Zaenal Arifin pada 01 Oktober 2010 jam 23:40

( Seteru Kemunafikan, Kawan Keterbukaan )
Penduduk kota Madinah berduyun-duyun keluar untuk menyambut kedatangan wali negeri mereka yang baru diangkat serta dipilih oleh Amirul Mu'minin Umar radhiyallah 'anhu.
Mereka pergi menyambutnya, karena lamalah sudah hati mereka rindu untuk bertemu muka dengan shahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang mulia ini, yang telah banyak mereka dengar mengenai keshalihan dan ketaqwaannya . · ·,begitu pula tentang jasa-jasanya dalam membebaskan tanah Irak... ·
Ketika mereka sedang menunggu rombongan yang hendak datang, tiba-tiba muncullah di hadapan mereka seorang laki-laki dengan wajah berseri-seri. Ia mengendarai seekor keledai yang beralaskan kain usang, sedang kedua kakinya teruntai ke bawah, kedua tangannya memegang roti serta garam sedang mulutnya sedang mengunyah

Untukmu wahai para Pemuda

oleh Zaenal Arifin pada 03 Oktober 2010 jam 23:56
Aku tidak tahu darimana aku ingin memulai perbincangan ini. Namun aku ingin menyitir sebuah hadits terlebih dahulu sebelum aku memulainya yaitu:

Ya ma'syaros syabaab manistatoo'a minkumul baa a fal yatazawwadu fainnahu aghodhu lil basrh wa ahsanu lil farj fa illamyastati' fa 'alaihi bisshoum fainna lahu wijaa un

 artinya:
Wahai sekalian  pemuda, barangsiapa diantara kalian mampu menyediakan sarana untuk menikah, hendaklah kalian menikah, karena pernikahan itu lebih dapat menahan pandangan mata dan lebih dapat menjaga kemaluan. Barangsiapa yang beluam mampu , maka hendaklah dia berpuasa karena puasa itu merupakan penawar syahwat baginya (Dari Ibnu Mas'ud dalam kitab syarah hadist2 pilihan) 

Dari Hadits ini kita mulai paham wahai para pemuda bahwa sepintar-pintarnya, sekuat-kuat, dan sehaleh-shalehnya seorang pemuda namun dia tidak bisa memungkiri bahwa ia butuh dengan  makhluk yang Rasulullah Shalallahu "alaihi wasallam sebutkan keutamaannya dibandingkan dengan kita kaum adam.
tahukah engkau wahai pemuda bahwa dalam hadits diatas menunjukkan kepada kita untuk sesegera mungkin menyempurnakan separuh dari agamanya. Dan bila kita saksikan sekarang ini. sangat menyayat hati bila melihat pemuda yang telah terjatuh dalam lembah kehinaan dengan berbagai maksiat yang mereka jalani serta mengumbar syahwat tidak juga berusaha untuk melaksanakan kewajiban dari agama ini.
dan dalam hadits diatas tergambar jelas untuk menjembatani dari problema seorang pemuda hanya dua yaitu menikah atau berpuasa.
makanya dipercepat
wallahu 'alam

Seandainya Al Qur'an itu berbicara

oleh Zaenal Arifin pada 08 Oktober 2010 jam 1:41
Wahai manusia kenapakah engkau begitu tega menyakitiku
engkau menjadikanku sebagai majangan di rumahmu
wahai manusia kenapa engkau begitu tega membiarkanku terabaikan
bukankah Aku akan menjadi Hujjahmu nanti ketika Hari dimana tidak ada lagi yang dapat menolong
wahai manusia engkau begitu tega membiarkanku tanpa bacaanmu
dan ketika ada diantara keluargamu yang meninggal dengan sekonyong-konyong engkau membacaku dengan bacaan yang terbata-bata

Cinta Tanpa Syarat

oleh Zaenal Arifin pada 08 Oktober 2010 jam 2:08
Dikisahkan, ada sebuah keluarga besar. Kakek dan nenek mereka merupakan pasangan suami istri yang tampak serasi dan selalu harmonis satu sama lain. Suatu hari, saat berkumpul bersama, si cucu bertanya kepada mereka berdua, "Kakek nenek, tolong beritahu kepada kami resep akur dan cara kakek dan nenek mempertahan cinta selama ini agar kami yang muda-muda bisa belajar."

Mendengar pertanyaan itu, sesaat kakek dan nenek beradu pandang sambil saling melempar senyum. Dari tatapan keduanya, terpancar rasa kasih yang mendalam di antara mereka. "Aha, nenek yang akan bercerita dan menjawab pertanyaan kalian," kata kakek.

Sambil menerawang ke masa lalu, nenek pun memulai kisahnya. "Ini pengalaman kakek dan nenek yang tak mungkin terlupakan dan rasanya perlu kalian dengar dengan baik. Suatu hari, kami berdua terlibat obrolan tentang sebuah artikel di majalah yang berjudul ‘bagaimana memperkuat tali pernikahan'. Di sana dituliskan, masing-masing dari kita diminta mencatat hal-hal yang kurang disukai dari pasangan kita. Kemudian, dibahas cara untuk mengubahnya agar ikatan tali pernikahan bisa lebih kuat dan bahagia. Nah, malam itu, kami sepakat berpisah kamar dan mencatat apa saja yang tidak disukai. Esoknya, selesai sarapan, nenek memulai lebih dulu membacakan daftar dosa kakekmu sepanjang kurang lebih tiga halaman. Kalau dipikir-pikir, ternyata banyak juga, dan herannya lagi, sebegitu banyak yang tidak disukai, tetapi tetap saja kakek kalian menjadi suami tercinta nenekmu ini," kata nenek sambil tertawa. Mata tuanya tampak berkaca-kaca mengenang kembali saat itu.

Lalu nenek melanjutkan, "Nenek membacanya hingga selesai dan kelelahan. Dan, sekarang giliran kakekmu yang melanjutakan bercerita." Dengan suara perlahan, si kakek meneruskan. "Pagi itu, kakek membawa kertas juga, tetapi....kosong. Kakek tidak mencatat sesuatu pun di kertas itu. Kakek merasa nenekmu adalah wanita yang kakek cintai apa adanya, kakek tidak ingin mengubahnya sedikit pun. Nenekmu cantik, baik hati, dan mau menikahi kakekmu ini, itu sudah lebih dari cukup bagi kakek."

Nenek segera menimpali, "Nenek sungguh sangat tersentuh oleh pernyataan kakekmu itu sehingga sejak saat itu, tidak ada masalah atau sesuatu apapun yang cukup besar yang dapat menyebabkan kami bertengkar dan mengurangi perasaan cinta kami berdua."

(Sumber: Http://www.mualaf.com/)


Bila Wanita Meminang Pria

Wanita meminang pria? Memang itu bukan hal yang lazim, namun ternyata hal itu tidak bertentangan dengan syariat. Hanya saja seorang wanita harus benar-benar siap sebelum mengambil langkah ini.

"Kaget! Jujur, itu yang saya rasakan sewaktu ada yang meminta saya," komentar Tedi (bukan nama sebenarnya). Hari itu ia didatangi dua orang wanita, mereka bertanya, apakah ia sedang dalam proses meminang? "Mengapa?" Tanya Tedi. Ternyata kedua wanita itu membawa misi dari seorang teman yang menginginkan Tedi menjadi suaminya.

Sayyidul Istighfar

oleh Zaenal Arifin pada 12 Oktober 2010 jam 23:37
Allohumma anta Robbi laa ilaaha illa anta kholaqtani wa ana abduk wa ana 'ala ahdika wawa'dika mastatho'tu a'udzubika min syarrimaa shona'tu abuu ulaka 'alaiyya wa abuu u laka bidzanmbi faghfirlii fainnahu laa yaghfirud zunuuba illa anta.


Artinya: "Ya Allah engkaulah Tuhanku tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. dan aku akan setia terhadap perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindungkepadda-Mu dari kejelekan yang aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Sesungguhnya tiada yang dapat mengamppuni dosa kecuali Engkau "


keutamaannya:
Siapa yang membacanya dengan yakin pada sore hari, kemudian dia meninggal, maka dia masuk surga, demikian juga jika (dibaca) pada pagi hari
HR. Bukhari: 7/150

kalau bisa dihafal lebih baik lagi

Kitab Hisnul Muslim min adzkaru kitabi wa sunnah
Syeikh Said Bin Wahf Al Qathani

Seribu dan seribu satu alasan

oleh Zaenal Arifin pada 14 Oktober 2010 jam 8:26
Ketika dunia memberi seribu alasan untuk membuat kita menangis
maka tunjukkanlah bahwa kita punya seribu satu alasan untuk tersenyum
ketika dunia memberi seribu alasan untuk membuat kita mengeluh
tunjukkan bahwa kita punya seribu satu alasan untuk bersyukur
ketika dunia memberi seribu alasan untuk membuat kita menyerah
tunjukkanlah seribu satu janji Allah bahwa kita akan berjaya

saudara dan saudariku seiman dan seaqidah.......
Dunia ini terlalu hina untuk membuat kita menangis
terlalu murah untuk membuat kita bersedih
terlalu lemah untuk membuat kita putus asa

bila dunia memberimu satu langkah untuk mendekat padamu
maka mundurlah engkau dua langkah untuk menjauhinya
dan bila akhirat mendatangimu satu langkah untuk dekat kepadamu
maka datangilah ia dengan tiga langkah untuk mendekatinya
karena jika esok nafas ini terhenti
mungkin sujud hari ini begitu berarti
jika menangis di ujung hari adalah penyesalan
mungkin hari ini adalah lentera-lentera harapan

S M S (Sebait Motivasi Untuk Sahabat)

oleh Zaenal Arifin pada 15 Oktober 2010 jam 21:43
Wahai sahabatku
Allah menguji keikhlasan dalam kesendirian
menguji kesabaran dalam kesakitan
Allah memberi kedewasaan ketika masalah berdatangan
Allah melatih ketegaran dalam kedukaan
hati yang siap memikul amanah adalah hati yang kuat, tegar dan tulus
dan hanya berharap balasan dari Allah Ta'ala
jadi jangan meminta dikurangi beban yang kita pikul
tapi mintalah punggung lagi,
agar kuat membawa amanah dari Allah
dan semoga kita semua berada dalam kebaikan

Jembatan kambara'(Sungguminasa), 8 Dzulqoidah 1431 H

Bayi yang Bisa Bicara kepada Ibunya

oleh Zaenal Arifin pada 15 Oktober 2010 jam 23:44
Abu Hurairah mengisahkan. . . Dahulu ada seorang wanita dari Bani Israil sedang menyusui bayinya. Kemudian lewatlah seorang laki-laki yang berkendaraan sangat bagus dan berwajah tampan. Ibu itu pun berdo’a, “Yaa Allah, jadikanlah anakku seperti orang itu.”
Mendengar do’a ibunya tiba-tiba bayi itu berdo’a, “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti orang itu.” Bayi itu kemudian menetek lagi kepada ibunya. Abu Hurayrah berkata, “Seolah-olah aku masih melihat Rasulullah -shallallahu ‘alayhi wasallam-sewaktu menirukan cara bayi itu menetek lagi kepada ibunya, yaitu beliau melamut jari telunjuknya ke dalam mulutnya dan menghisapnya.
Kemudian lewat orang-orang dengan seorang budak wanita. Orang-orang itu memukuli budak wanita tersebut sambil berkata, “kamu berbuat zina, kamu mencuri!”
Budak perempuan itu hanya bisa menjawab, “Hasbiyallah wa ni’mal wakiil.” (Cukuplah Allah sebagai penolongku dan sebaik-baiknya pelindung).

Kisah Ashabul Ukhdud

oleh Zaenal Arifin pada 16 Oktober 2010 jam 0:33
Dahulu para raja mengandalkan para tukang sihir untuk memantapkan kekuasaan. Para tukang sihir bekerja menundukkan manusia kepada penguasa dengan tipuan dan taktik yang mereka lakukan. Lebih dari itu, tukang sihir merupakan pilar penopang tiang-tiang kekuasaan dan menegakkan para raja sebagai tuhan yang disembah selain Alloh. Rasululloh shallallâhu ‘alaihi wa sallam telah menyampaikan kepada kita bahwa ada seorang raja yang mempunyai tukang sihir yang sudah berumur lanjut. Dia takut ilmunya lenyap, sehingga tukang sihir ini meminta kepada raja agar mengutus kepadanya seorang pemuda yang cerdas lagi pintar agar dia bisa mewarisi ilmu dan kesesatannya. Raja memenuhi permintaannya dan mengirim seorang pemuda kepadanya.

7 yang mendapat Naungan-Nya

oleh Zaenal Arifin pada 17 Oktober 2010 jam 2:05
Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya: "Ada tujuh macam orang yang akan  diberi naungan oleh Allah  dalam   naunganNya  pada  hari  tiada   naungan   melainkan naunganNya  yakni pada hari kiamat, Yaitu:
  1. Imam - pemimpin atau kepala - yang adil,
  2. Pemuda yang tumbuh - sejak kecil - dalam beribadat kepada Allah Azza wa jalla,
  3. Seseorang yang hatinya tergantung - sangat memperhatikan - kepada masjid-masjid,
  4. Dua orang yang saling cinta-mencintai kerana Allah, keduanya berkumpul atas keadaan yang sedemikian serta berpisah pun demikian pula,
  5. Seseorang Lelaki yang diajak oleh wanita yang mempunyai kedudukan serta kecantikan wajah, lalu ia berkata: "Sesungguhnya saya  takut kepada Allah," - ataupun sebaliknya yakni yang diajak itu ialah wanita oleh seorang Lelaki,
  6. Seseorang yang bersedekah dengan suatu sedekah lalu menyembunyikan amalannya itu /tidak menampak-nampakkannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh tangan kanannya dan
  7. Seseorang yang ingat kepada Allah di dalam keadaan sepi lalu melelehkan airmata dari kedua matanya."  
(Muttafaq 'alaih)
ADAKAH KITA MASUK DISALAH SATU YANG AKAN MENDAPAT NAUNGAN-NYA ITU????????
Semoga kita masuk salah satu dari ketujuh diatas..AMIN

Waktuku

oleh Zaenal Arifin pada 25 Oktober 2010 jam 22:22
kesabaran itu memerlukan suatu pengorbanan. paling minimal kita berkorban waktu kita. namun jangan biarkan waktu itu berlalu begitu saja tanpa ada manfaat yang bisa didapat darinya. karena Allah Azza Wa jalla bersumpah atas nama makhluknya yaitu waktu bahwa manusia itu benar-benar dalam keadaan yang merugi. Qs. Al Asr: 1-3 maka gunakanlah waktu itu dengan sebaik-baiknya karena dia ibarat pedang yang siap memotong siapa saja yang tidak memanfaatkannya.

Catatan Akhir Pekan(1)

Setelah kuberistirahat dari apa yang biasa kulakukan untuk menyiapkan sebuah kekuatan untuk menghadapi tantangan sebuah kehidupan, disamping begitu banyak tragedi yang mengiris hati untuk para saudaraku sesama muslim disana, aku mulai tersadar tentang sebuah realita kehidupan. Yaitu begitu banyak kelalaian yang kita lakukan selama ini. lihatlah ketika Allah Azza Wajalla memberikan kita sebuah ujian, adzab, atau teguran atas apa yang selama ini kita lalai terhadapnya kita bukan malah kembali kepadanya namun malah semakin terlena akan kelalaian kita.
wahai saudaraku begitu mangkirnya kita terhadap apa yang selama ini kita lalaikan, membuat Allah Subhanahu wa Ta'ala mendatangkan ujian, adzab dan teguran itu secara berentetan, dimulai dari tsunami di aceh yang menewaskan begitu banyak saudara kita, banjir bandang di wasior papua, hingga ujian, adzab, atau teguran dengan meletusnya gunung merapi di yogyakarta.
wahai saudaraku aku mengerti bahwa kita hidup pada akhir dari zaman ini, banyak diantara kita tahu bahwa kiamat itu tidak akan terjadi kecuali setelah berbagai macam kerusakan di muka bumi ini. namun janganlah kita menjadi bagian dari yang menjadi penyebab adzab dan murka Allah itu diberikan kepada saudara kita. dan janganlah kita yang menjadi penyebab dari kiamat itu disegerakan.
kiamat-kiamat kecil telah bermunculan tinggal menunggu dari kiamat-kiamat besar yang bermunculan.
wallahu A'lam

Pernahkah kita berfikir tentang hari berkurban

oleh Zaenal Arifin pada 14 November 2010 jam 2:23
Tidak terasa waktu berlalu begitu cepatnya. setelah dua bulan yang lalu kita melaksanakan ibadah puasa, namun sekarang dan tak lama lagi kita akan memasuki Hari Raya Idul Adha yang diidentikkan sebagai Hari Raya kurban. terlepas dari persoalan yang selalu menjadi dilema bagi kaum muslimin di Indonesia yang selalu saja memiliki problem yang tidak pernah selesai yaitu mengenai penatapan hari Raya. Dimulai pada era setelah Reformasi berlalu sampai saat ini, kaum muslimin selalu saja tersandung pada masalah penentuan waktu hari Raya.
Dan itulah lika-liku kehidupan kaum muslimin di Indonesia.
wahai Sahabatku permasalahannya sekarang adalah tentang dilema kapan orang puasa arafah???
ada yang mengatakan hari senin dengan hujjah hari senin adalah hari dimana orang yang berhaji melakukan wukuf di arafah dan ada yang mengatakan hari selasa karena hilal yang ada di indonesia tidak nampak pada malam senin.

Demonstrasi, Solusi atau Polusi????

Oleh Syaikh Su’aiyyid bin Hulaiyyil Al-Umar


Segala puji bagi Allah yang telah mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, untuk memenangkannya diatas segenap agama, dan cukuplah Allah sebagai saksi.

Semoga shalawat serta salam atas Nabi kita Muhammad, pengemban ajaran yang bersih dan murni, demikian juga atas keluarga, para sahabat dan pengikutnya, serta siapa saja yang meneladani dan berpedoman pada ajaran beliau sampai hari kiamat nanti. Amma ba’du.

Di dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan kita agar menetapi jalan petunjuk yang lurus dengan firman-Nya.

“Artinya : Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalaj jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya, yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa” [Al-An’am : 153]

Allah melarang kita menyelisihi ajaran Nabi-Nya dengan firmanNya.

“Artinya : Hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih” [An-Nur : 63]

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan kita melalui sabdanya.

Refleksi Sebuah Nasehat

 15 November 2010 jam 15:02
Wahai orang yang menyiapkan hari esok untuk bertaubat kepada-NYa
Apakah engkau yakin akan kehadiran hari esok itu
Seorang manusia tergelincir dalam angan-angannya
Sementara kematian selalu mengintip dan mengincarnya
Hari-hari dalam umurmu hanyalah hitungan hari-hari
Kemungkinan harimu adalah hitungan yang terakhir kali
Kesiapanmu untuk melangkahkan hati yang setengah
Tidak akan menambah bekal yang akan engkau tambah
Terlebih untuk  mengarungi samudera yang tiada terarah
Zamanpun begitu fana untuk dinanti
Alampun begitu marah kepada para penghuni
ENggan menyapa bagi hati yang tak berhati
Akan sebuah harapan yang tak pasti
Lalu yang tersisa hanyalah tubuh yang tak berarti

Kullu nafsin dzaaikotul maut
Fainnama tuwaffauna ujuuroqum yaumal qiyamah
Faman zuhziha 'anin Naar wa udhkilal Jannah
Faqood Fazz
Wamal Khayaatud dunnya Illa Mataa'ul Ghurur.(Al Imron: 185)

Alladzi kholaqol mauta wal khayaata
Liyabluwakum  Ayyukum ahsanu amala wahuwal 'azizul Ghofur (Al Mulk:2)
Sungguminasa, 9/10 Dzulhijjah 1431 H 6:44AM
AHF ZNA

Jumat, 01 Oktober 2010

Cara Termudah Menghafal Al-Qur`an Al-Karim

Segala pujian hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, dan para sahabat seluruhnya.

BERAPA AYAT SANGGUP ANTUM HAFAL DALAM 1 HARI

Apabila dalam sehari antum hanya sanggup menghafal 1 ayat (saja), maka antum akan menghafal Al Qur’an seluruhnya selama 17 tahun, 7 bulan, 9 hari.
Apabila dalam sehari antum hanya sanggup menghafal 2 ayat (saja), maka antum akan menghafal Al Qur’an seluruhnya selama 8 tahun, 9 bulan, 18 hari.
Apabila dalam sehari antum hanya sanggup menghafal 3 ayat (saja), maka antum akan menghafal Al Qur’an seluruhnya selama 5 tahun, 10 bulan, 13 hari.
Apabila dalam sehari antum hanya sanggup menghafal 1 ayat (saja), maka antum akan menghafal Al Qur’an seluruhnya selama 17 tahun, 7 bulan, 9 hari.

Cara Praktis Hafal Al-Qur'an dalam 1 Tahun


Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW. Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah untuk menghafalkan al quran. Keistimewaan teori ini adalah kuatnya hafalan yang akan diperoleh seseorang disertai cepatnya waktu yang ditempuh untuk mengkhatamkan al-Quran. Teori ini sangat mudah untuk di praktekan dan insya Allah akan sangat membantu bagi siapa saja yang ingin menghafalnya. Disini akan kami bawakan contoh praktis dalam mempraktekannya:

Selasa, 14 September 2010

10 Kiat Meningkatkan Kemampuan Membaca

Tulisan ini bersumber dari situs yang dibina oleh Asy Syaikh Alawy Abdul Qodir As Saqof hafidzahullah.
Inilah sepuluh langkah untuk meningkatkan kemampuan anda dalam membaca, sehingga anda menjadi orang yang kuat dalam membaca dan agar anda berubah menjadi pembaca yang besar. Saya memilihnya untuk anda –pembaca yang mulia- di antara sepuluh makalah dalam bahasa Inggris yang tersebar dalam tema ini. Dan saya menerjemahkannya dengan beberapa perubahan. Yaitu dari seorang pelatih, spesialis dalam perkembangan dan peningkatan kemampuan, Jim M. Allen. Berikut ini sepuluh langkah tersebut:

Keutamaan Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawwal

Dari Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa yang berpuasa (di bulan) Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan (puasa sunnah) enam hari di bulan Syawwal, maka (dia akan mendapatkan pahala) seperti puasa setahun penuh.”[1]

Minggu, 05 September 2010

Proposal Nikah

KADO BUAT YANG MAU DAN SIAP MENIKAH..BARAKALLAHU !


Latar Belakang
Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya cintai dan sayangi, semoga Allah selalu memberkahi langkah-langkah kita dan tidak putus-putus memberikan nikmatNya kepada kita. Amin
Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati..sebagai hamba Allah, saya telah diberi berbagai nikmat. Maha Benar Allah yang telah berfirman : "Kami akan perlihatkan tanda-tanda kebesaran kami di ufuk-ufuk dan dalam diri mereka, sehingga mereka dapat mengetahui dengan jelas bahwa Allah itu benar dan Maha Melihat segala sesuatu".
Nikmat tersebut diantaranya ialah fitrah kebutuhan biologis, saling membutuhkan terhadap lawan jenis.. yaitu: Menikah ! Fitrah pemberian Allah yang telah lekat pada kehidupan manusia, dan jika manusia melanggar fitrah pemberian Allah, hanyalah kehancuran yang didapatkannya..Na'udzubillah ! Dan Allah telah berfirman : "Janganlah kalian mendekati zina, karena zina adalah perbuatan yang buruk lagi kotor" (Qs. Al Israa' : 32).
Ibunda dan Ayahanda tercinta..melihat pergaulan anak muda dewasa itu sungguh amat memprihatinkan, mereka seolah tanpa sadar melakukan perbuatan-perbuatan maksiat kepada Allah. Seolah-olah, dikepala mereka yang ada hanya pikiran-pikiran yang mengarah kepada kebahagiaan semu dan sesaat. Belum lagi kalau ditanyakan kepada mereka tentang menikah. "Saya nggak sempat mikirin kawin, sibuk kerja, lagipula saya masih ngumpulin barang dulu," ataupun Kerja belum mapan , belum cukup siap untuk berumah tangga??, begitu kata mereka, padahal kurang apa sih mereka. Mudah-mudahan saya bisa bertahan dan bersabar agar tak berbuat maksiat. Wallahu a'lam.
Ibunda dan Ayahanda tersayang..bercerita tentang pergaulan anak muda yang cenderung bebas pada umumnya, rasanya tidak cukup tinta ini untuk saya torehkan. Setiap saya menulis peristiwa anak muda di? majalah Islam, pada saat yang sama terjadi pula peristiwa baru yang menuntut perhatian kita..Astaghfirullah.. Ibunda dan Ayahanda..inilah antara lain yang melatar belakangi saya ingin menyegerakan menikah.

Minggu, 11 Juli 2010

Belajar Mencintai

"Manusia tidak jatuh 'ke dalam' cinta, dan tidak juga keluar 'dari cinta'.
Tapi manusia tumbuh dan besar dalam, cinta," begitu katanya dalam sebuah ceramah. Cinta, di banyak waktu dan peristiwa orang selalu berbeda mengartikannya. Tak ada yang salah, tapi tak ada juga yang benar sempurna penafsirannya. Karena cinta selalu berkembang, ia seperti udara yang mengisi ruang kosong. Cinta juga seperti air yang mengalir ke dataran yang lebih rendah. Tapi ada satu yang bisa kita sepakati bersama tentang cinta. Bahwa cinta, akan membawa sesuatu menjadi lebih baik, membawa kita untuk berbuat lebih sempurna. Mengajarkan pada kita betapa, besar kekuatan yang dihasilkannya. Cinta membuat dunia yang penat dan bising ini terasa indah, paling tidak bisa kita nikmati dengan cinta. Cinta mengajarkan pada kita, bagaimana caranya harus berlaku jujur dan berkorban, berjuang dan menerima, memberi dan mempertahankan. Bandung Bondowoso tak tanggung-tanggung membangunkan seluruh jin dari tidurnya dan menegakkan seribu candi untuk Lorojonggrang seorang. Sakuriang tak kalah dahsyatnya, diukirnya tanah menjadi sebuah telaga dengan perahu yang megah dalam semalam demi Dayang Sumbi terkasih yang ternyata ibu sendiri. Tajmahal yang indah di India, di setiap jengkal marmer bangunannya terpahat nama kekasih buah hati sang raja juga terbangun karena cinta. Bisa jadi, semua kisah besar dunia, berawal dari cinta.

Senin, 05 Juli 2010

Mengapa Hati Ini Masih Merasa Iri?

Pernah mungkin kita mendengar kisah dua orang tetangga dekat bisa saling bunuh. Penyebabnya karena yang satu buka toko dan lainnya pun ikut-ikutan. Akibat yang satu merasa tersaingi, akhirnya ada rasa iri dengan kemajuan saudaranya. Tetangga pun tidak dipandang. Awalnya rasa iri dipendam di hati. Namun karena semakin hangat dan memanas, akhirnya berujung pada pertikaian yang berakibat hilangnya nyawa. Sikap seperti ini pun mungkin pernah terjadi pada kita. Namun belum sampai parah sampai gontok-gontokan. Rasa iri tersebut muncul kadangkala karena persaingan. Sikap iri semacam ini jarang terjadi pada orang yang usahanya berbeda. Jarang tukang bakso iri pada tukang becak. Orang yang saling iri biasanya usahanya sama. Itulah yang biasa terjadi. Tukang bakso, yah iri pada tukang bakso sebelah. Si empunya toko sembako iri pada orang yang punya toko yang semisal, dan seterusnya.
Perlu diketahui bahwa iri, dengki atau hasad –istilah yang hampir sama- adalah menginginkan hilangnya nikmat dari orang lain. Asal sekedar benci orang lain mendapatkan nikmat, itu sudah dinamakan hasad, itulah iri. Hasad seperti inilah yang tercela. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,
ان الحسد هو البغض والكراهة لما يراه من حسن حال المحسود
Hasad adalah sekedar benci dan tidak suka terhadap kebaikan yang ada pada orang lain yang ia lihat.”[1]

Selasa, 15 Juni 2010

Ketika Ikhwah Jatuh Cinta

Suatu ketika, dalam majelis koordinasi seorang akhwat berkata pada mas'ul dakwahnya, "akhi, ana ga bisa lagi berinteraksi dengan akh fulan". Suara akhwat itu bergetar. Nyata sekali menekan perasaannya."Pekan lalu, ikhwan tersebut membuat pengakuan yang membuat ana merasa risi dan….Afwan, terus terang juga tersinggung." Sesaat kemudian suara dibalik hijab itu mengatakan….ia jatuh cinta pada ana."

mas'ul tersebut terkejut, tapi ditekannya getar suaranya. Ia berusaha tetap tenang. "Sabar ukhti, jangan terlalu diambil hati. Mungkin maksudnya tidak seperti yang anti bayangkan." Sang mas'ul mencoba menenangkan terutama untuk dirinya sendiri.

Jumat, 04 Juni 2010

PESANKAN SAYA 1 TEMPAT DI NERAKA

Sebuah kisah nyata di mesir
Pada musim panas merupakan ujian yang cukup berat. Terutama bagi Muslimah, untuk tetap mempertahankan pakaian kesopanannnya. Gerah dan panas tak lantas menjadikannya menggadaikan etika. Berbeda dengan musim dingin, dengan menutup telinga dan leher kehangatan badan bisa terjaga. Jilbab memang memiliki multifungsi.

Dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, dari Kairo ke Alexandria; di sebuah mikrobus, ada seorang perempuan muda berpakaian kurang layak untuk dideskripsikan sebagai penutup aurat, karena menantang kesopanan. Ia duduk diujung kursi dekat pintu keluar. Tentu saja dengan cara pakaian seperti itu mengundang "perhatian" kalau bisa dibahasakan sebagai keprihatinan sosial.

Jumat, 14 Mei 2010

Siapakah Pemuda Pemberani ini*


Ia lahir dan dibesarkan dalam kesenangan, dan tumbuh dalam lingkungannya. Mungkin tak seorang pun di antara anak-anak muda Mekah yang beruntung dimanjakan oleh kedua orang tuanya.
Mungkinkah kiranya anak muda yang serba kecukupan, biasa hidup mewah dan manja, menjadi buah-bibir gadis-gadis Mekah dan menjadi bintang di tempat-tempat pertemuan, akan meningkat sedemikian rupa hingga menjadi buah cerita tentang keimanan, menjadi tamsil dalam semangat kepahlawanan Sungguh, suatu riwayat penuh pesona,. Ia salah satu di antara pribadi-pribadi Muslimin yang ditempa oleh Islam dan dididik oleh Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Tetapi corak pribadi manakah?
Sungguh, kisah hidupnya menjadi kebanggaan bagi kemanusiaan umumnya.

Rabu, 27 Januari 2010

Imam Bukhori r.a. (194-256 H / 810-870 M)

Imam Bukhori adalah salah satu dari enam tokoh penghimpun hadits sahih yang paling terkenal, yaitu: Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam Tirmizi, Imam Nasa’i, dan Imam Ibn Majah.

Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mughirah ibn Bardizbah. Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail, terkenal kemudian sebagai Imam Bukhari, lahir di Bukhara pada 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M), cucu seorang Persia bernama Bardizbah. Kakeknya, Bardizbah, adalah pemeluk Majusi, agama kaumnya. Kemudian putranya, al-Mughirah, memeluk Islam di bawah bimbingan al-Yaman al Ja’fi, gubernur Bukhara. Pada masa itu Wala dinisbahkan kepadanya. Karena itulah ia dikatakan “al-Mughirah al-Jafi.”

Mempererat Ukhuwah, Menebar Nasihat

Selasa, 27 Juni 2006 - 11:07:57 :: kategori Manhaj
Penulis: Al Ustadz Muhammad Umar As-Sewed
.: :.
Menjaga ukhuwah dengan saling menjaga harta, nyawa dan kehormatan

Sebagian kaum muslimin bertanya:
"Mengapa kita harus saling menyalahkan satu sama yang lainnya, bukankah kita masih sama-sama kaum muslimin yang bersaudara dan kita berkewajiban mempererat ukhuwah Islamiyah?"
Benar, kita adalah kaum muslimin yang memiliki ikatan ukhuwah. Untuk itu, maka kita tidak boleh saling mendhalimi antara satu dengan yang lainnya. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
لاَ تَحَاسَدُوا وَلاَ تَنَاجَشُوا وَلاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَدَابَرُوا وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يَخْذُلُهُ وَلاَ يَحْقِرُهُ التَّقْوَى هَاهُنَا وَيُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ
دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ. (رواه مسلم)
Janganlah kalian saling mendengki, janganlah saling mencurangi, janganlah saling membenci, janganlah saling membelakangi dan janganlah sebagian kalian menjual atas penjualan sebagian yang lainnya. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara! Seorang muslim adalah bersaudara, janganlah mendhaliminya, merendahkannya dan janganlah mengejeknya! Takwa ada di sini -beliau menunjuk ke dadanya tiga kali-. Cukup dikatakan jelek seorang muslim, jika ia menghinakan saudaranya muslim. Setiap muslim atas muslim lainnya haram darahnya, harta dan kehormatannya. (HR. Muslim)

الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ

Nikmat yang Sering Dilupakan


Penyusun: Ummu Muhammad Anik Rahmawati
Muraja’ah: Ust. Aris Munandar
Salah satu makar orang kafir adalah hendak menjadikan kaum muslimin berpandangan negatif terhadap agamanya sendiri. Mereka menampakkan Islam ini sebagai agama kuno, agama orang kampung, agama kaum pinggiran, agama orang-orang miskin, agama orang-orang yang mencuri sandal di masjid, agama yang suka kekerasan, agama yang merendahkan kaum wanita, dan berbagai bentuk image buruk lain yang mereka pasangkan dengan agama Islam ini. Sehingga kita dapati, banyak diantara saudara-saudara kita yang merasa malu dengan Islam, tidak menampakkan identitas kemuslimannya, mudah melakukan tasyabuh (peniruan) terhadap orang kafir, tidak bangga dengan Islam, bahkan mereka bangga dengan meniru-niru kebudayaan orang kafir, mereka lebih membanggakan tokoh-tokoh kafir dibandingkan dengan tokoh kaum muslim sendiri.
Padahal sesungguhnya Islam merupakan nikmat paling agung yang dikaruniakan Allah tidak kepada semua hambanya. Berbeda dengan nikmat lain, yang berupa makanan atau rizki, Allah berikan kepada semua hamba-Nya, baik manusia (baik kafir ataupun mukmin), binatang, ataupun tumbuhan. Sedangkan Islam hanya diberikan kepada manusia pilihan saja. Jadi, hendaknya kita mensyukuri nikmat Islam ini, agar Allah tidak mencabutnya dari diri kita.

Keutamaan Shalat Isyroq



Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ »
Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, kemudian dia duduk – dalam riwayat lain: dia menetap di mesjid[1] – untuk berzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian dia shalat dua rakaat, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala haji dan umrah, sempurna sempurna sempurna[2].
Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan duduk menetap di tempat shalat, setelah shalat shubuh berjamaah, untuk berzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian melakukan shalat dua rakaat[3].