Rabu, 08 Juli 2020

Pagi Yang tak bertuan


Ketika kesenyapan masih menyelimuti
Hati engkau terketuk
Mata engkau terbuka
Jiwa memberontak
Memberontak terhadap keegoan
Bangun menebus dinginnya malam
Berbekal air yang masih menetes diujung rambut
Engkau menerjang heningnya hari
Dalam gelap dan sunyi
Menuju Rabb yang mengasihimu
Tiap langkah bernilai ibadah

0 komentar:

Posting Komentar