Tingkatan seorang muslim

Seorang Muslim hendaknya berilmu sebelum mengamalkan apa yang ia ketahui, kemudian mendakwahkannya

Keutamaan Shalat Isroq

Setiap muslim tentunya menginginkan pahala yang besar dari setiap ibadahnya, salah satunya shalat isroq yang dilalaikan pada saat ini

Tips menghafal Al Qur'an bagi orang sibuk

Kurangnya pengetahuan kita mengenai manajemen waktu membuat kita belepotan dalam menghafal.

Bunga Yang Istimewa Hanya untuk Yang Istimewa

Allah telah menjamin bagi orang-orang yang selalu memperbaiki diri, dengan pasangan yang memperbaiki diri. begitu juga yang Istimewa sebagaimana diibaratkan cermin

Tips Menjemput Jodoh

Jodoh adalah persoalan yang sensitif bagi ereka yang merasa berumur, mari mempersiapkan diri

Rabu, 27 Mei 2009

MATERI DAURAH TAKWINIYAH

AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH TERHADAP SAHABAT


DEFENISI
Aqidah adalah keyakinan yang tidak ada keraguan di dalamnya.

Ahlus Sunnah Wal Jamaah adalah orang-orang yang mengikuti Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam dan para sahabatnya dimanapun mereka berada dan pada kurun waktu apapun.

Sahabat
Bahasa : Kata sahabat merupakan bentuk jamak dari kata shahaabiy yangmerupakan nisbah kepada shuhbah yang bermakna kawan atau teman.
Kata Ashaab merupakan bentuk jamak dari shaahib yang merupakan isim fail dari yashhabu
Istilah:Orang yang bertemu dengan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam dan beriman kepadanya dan wafat dalam keadaan islam.
Ada tiga poin yang terkandung dalam pengertian sahabat yaitu :
1. Orang yang bertemu dengan Rasulullah, bertemu dalam pengertian ini tidak harus lama, tidak harus meriyawatkan hadist, tidak harus melihat Rasulullah secara langsung dan tidak harus pernah iku berjihad/perang.
2. Dalam keadaan beriman kepada Rasulullah, jika ada yang bertemu kepada Rasulullah tetapi masuk Islam/beriman setelah Rasululah wafat maka golongan ini bukan termasuk sahabat.
3. Wafat dalam keadaan Islam, orang yang beriman kepada Rasulullah namun akhirnya ia kembali murtad khususnya pada masa kekhalifahan Abu Bakar Asy Syiddiq, maka golongan ini juga bukan termasuk sahabat.

URGENSI MATERI
1. Mempunyai hubungan yang erat dengan prinsip Al Wala Wal Bara (loyalitas dan berlepas diri). Salah satu pokok aqidah islam adalah mencintai Rasulullah dan mencintai sahabatnya, sehingga kebersihan hati dan lisan harus di jaga terhadap kebencian kepada para sahabat.Membenci sahabat adlah kemunafikan dan mencintai sahabat adalah bagian dari aqidah. Alasan mengapa harus mencintai sahabat adalah karena mereka orang-orang yang dicintai dan mencintai Rasulullah, orang yang paling tinggi ketakwaannya setelah Rasulullah dan mereka mengambil agama ini langsung dari Rasulullah.
2. Ketidaktahuan sebagian kaum muslimin tentang kedudukan para shahabat. Kedudukan dari sahabat yang paling pokok adalah mengambil agama ini agama ini dari mereka dan ini tidak akan terjadi jika kita tidak meyakini sahabat. Inilah alasan kaum syiah tidak menerima hadist dari sahabat karena mereka tdh siqoh. Shahabat bermulasamah langsung dengan Rasulullah, mereka dikenal sebagai Al Adillatussahabah (semua sahabat adil) yaitu yang paling bertaqwa dan memilih sifat wara (menjauhkan diri dari maksiat dan perkara subhat) serta tidak pernah berdusta.
” Kami dahulu tidak pernah berdusta dan tidak tahu bagaimana cara berdusta” Diriwayatkan oleh Anas bin Malik. Ini salah satu alasan mengapa tidak boleh sedikitpun meragukan para sahabat karena orang yang tidak mau menerima hadist yang diriwayatkan oleh para sahabat maka akan cenderung untuk membuat hadist palsu.
3. Fenomena mencaci maki dan melecehkan para sahabat.
Contoh dalam hal ini adalah kaum syiah yang mengkafirkan Abu Bakar, Ummahatul mukminin (Aisyah). Hal ini terjadi karena ketidaktahuan mereka tentang sahabat menyangkut Al Wara Wal Bara.

AQIDAH ALUS SUNNAH WAL JAMAAH
 Mencintai semua sahabat Rasulullah dengan tidak ifrath (berlebih-lebihan) dan tafrieth (mengacuhkan). Kaum Syiah yang menuhankan Ali dan Rafidah yang tidak menerima Umar.
”Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa : ” Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlan Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman ; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Al Hsyr ; 10)
”Takutlah kalian kepada Allah terhadap sahabat dan janganlah kalian..........................” (HR At Tarmizi)
”Salah satu tanda keimanan adalah mencintai orang Anshar (orang Madinah yang siap menolaong Rasulullah) dan membenci orang Anshar adalah tanda kemunafikan” (HR.............................)
• Mencintai sahabat tanpa ifrath dan tafrieth.
• Tidak membenci orang yang membenci mereka
• Tidak menyebut mereka selain kebaikannya. Mencintai mereka adalah bagian dari iman, addin, dan ihsan dan membenci mereka adalah kufur, nifaq dan kesombongan.
 Meyakini bahwa para sahabat adalah generasi yang terbaik yang di keluarkan untuk dan bahwa mereka-mereka itu adalah orang-orang yang ’uduul (taqwa dan wara’)
”Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka ; jika diantara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adlah orang-orang yang fasik” (Ali Imran ;110)
”Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mu’min ketika mereka berjanji seyia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahua apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan emberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)”. (Al Fath ;18)
”Orang-orang terdahulu dam pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan syurga-syurga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang nyata ”. (At Taubah ; 100)
”Janganlah kalian mencaci maki sahabatku karena demi Allah jika kalian berinfak sebesar gunung uhud tidak akan mengalahkan infak mereka yang sebesar satu mug”. (HR Bukhari)
 Menempatkan urutan posisi dan keutamaan para sahabat aesuai dengan nash-nash yang syar’i. Kedudukan para sahabat di tentukan oleh Rasulullah sebagai berikut :
1. Khulafaurrasyidin
2. Baiaturridwa (orang-orang ang berbaiat di bawah pohon)
3. Golongan Muhajirin (Orang-orang yang berhijrah dari Mekkah ke Madinah)
4. Golongan Anshar
 Menahan diri dari perselisihan yang terjadi diantara mereka da teliti dalam mencari riwayat-riwayat ang shohih dalam hal tersebut. Contohnya pada perang Siffin (perang antara Ali dan Aisyah), Alasan mengapa tidak di perbolehkannya menyalahkan mereka adalah karena mereka telah bertaubat dan :
1. Allah telah menerima taubat mereka.
2. Mereka telah memiliki kebaikan yang banyak yang sampai menghapuskan dosa-dosa mereka.
3. Kesalahan yang mereka perbuat adalah bukan sesuatu yang di sengaja sehingga mereka endapatkan pahala.
4. Kesalahan mereka tidak menggugurkan pujian Allah kepada mereka.


HUKUM MENCACI MAKI DAN MELECEHKAN SAHABAT

 Mencaci semua sahabat atau kebanyakannya dengan kekufuran dan riddah atau kefasikan Kafir
 Mencaci sebagian sahabat dengan cacian yang mencela agamanya sedangkan sahabat tersebut termasuk orang-orang yang mutawatir keutamaan-keutamaannya Kafir menurut pendapat yang shohih.
 Mencaci seorang sahabat yang tidak mutawatir keutamaannya dengan cacian mencela agamanya Kafir menurut pendapat jumhur.
 Mencaci sebagian sahabat dengan cacian yang tidak mencela agama ’adalahnya
Tidak kafir tetapi diberi pelajaran dan sangsi
 Mencaci Aisyah radiallahu anha denga apa yang allah telah bersihkan dari padanya; kafir menurut ijma ulama
 Mencacimmahatul Mu’minin yang lainnya kafir menurut pendapat yang rajih