Tingkatan seorang muslim

Seorang Muslim hendaknya berilmu sebelum mengamalkan apa yang ia ketahui, kemudian mendakwahkannya

Keutamaan Shalat Isroq

Setiap muslim tentunya menginginkan pahala yang besar dari setiap ibadahnya, salah satunya shalat isroq yang dilalaikan pada saat ini

Tips menghafal Al Qur'an bagi orang sibuk

Kurangnya pengetahuan kita mengenai manajemen waktu membuat kita belepotan dalam menghafal.

Bunga Yang Istimewa Hanya untuk Yang Istimewa

Allah telah menjamin bagi orang-orang yang selalu memperbaiki diri, dengan pasangan yang memperbaiki diri. begitu juga yang Istimewa sebagaimana diibaratkan cermin

Tips Menjemput Jodoh

Jodoh adalah persoalan yang sensitif bagi ereka yang merasa berumur, mari mempersiapkan diri

Minggu, 29 Maret 2015

Sudah Proffesionalkah Kita

Mengukur keproffesionalan dengan ukuran dunia tentu akan amat berbeda ketika membandingkan dengan keproffesianalan kita dalam urusan akhirat. Bila dalam urusan dunia kita menginginkan kinerja kita bagus untuk mendapatkan hasil yang bagus “sertifikasi” maka terlebih lagi bila kita ingin mendapatkan balasan yang setimpal dalam kehidupan akhirat kita. Tidak ada balasan yang lebih baik kecuali dimasukkan ke dalam surgaNya kelak. Aamiin. Nah barangkali dari sini penulis ingin memberikan gambaran tentang diri kita yang selalu menjadi manusia yang tidak pernah luput dari dosa dan kesalahan untuk kembali menghisab diri kita dan seberapa besar kinerja kita untuk mendapatkan balasan yang amat besar disisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala? bila ngaji saja kita masih terbata-bata, sholatpun tidak tepat waktu, kadang sholat itupun kalau ingat. Astaghfirullahal Adziim. Sedangkan fenomena kita sebagai peserta PPG adalah berangkat pagi pulang petang untuk menjadikan diri kita guru professional. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ . “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari) Dalam Hadits yang lain : “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Utrujjah yang baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma yang tidak berbau sedang rasanya enak dan manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an adalah seperti raihanah yang baunya harum sedang rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti hanzhalah yang tidak berbau sedang rasanya pahit.” (Riwayat Bukhari & Muslim) مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الـم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ. “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan ‘Alif Lam Mim’ satu huruf, tetapi ‘Alif’ satu huruf, ‘Lam’ satu huruf, ‘Mim’ satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi). Abu Umamah meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ. “Bacalah Al-Qur'an, karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya.” (HR. Muslim). Mengajar adalah urusan sosial mengenai hubungan personal diantara manusia. Sedangkan kita menginginkan keseriusan “professional”, namun untuk urusan yang paling urgen yaitu hubungan kita dengan Tuhan kita, kita hanya kerja /beramal dengan asal-asalan, What?? Emang surga murah ape?” kata orang betawi.” Berkarakter saja tidak cukup kalau kita tidak beradab” Kata Ustadz Bramantya, maka untuk membentuk Generasi yang berkarakter Profesional dan Beradab maka diperlukan orang-orang professional tidak hanya dalam bidang ilmu dunia saja, tetapi orang yang bisa professional menempatkan dirinya sebagai makhluk ciptaaan Allah yang mempunyai tujuan beribadah kepada-Nya. Apakah Kita tidak malu apabila dengan gelar sarjana kita ditambah gelar professional yang melekat namun ketika diminta membacakan Al Qur’an bacaannya belepotan?? Malu tuh sama camer (calon mertua) atau anak-anak kita kelak, mumpung masih belum terlambat maka mari kita berbenah dan bersiap menjadikan diri kita professional dalam urusan dunia dan akhirat. Wallahu A’lam Bis Shawaab. By : Ibnu Abdillah Al Kadiry join with Use UKKI PPG SM3T dalam kegiatan tahsin (perbaikan bacaan ) Al Qur’an Hubungi HP/WA: 085342022372/085743556200 Pin BBM: 7EC45A86

Sabtu, 28 Maret 2015

Mengajak Kepada Kebaikan

Tidak akan pernah ada yang sia-sia ketika kita mengajak orang lain kepada kebaikan. Allah tidak melihat hasil akhir dari pengorbanan kita saja tetapi dari proses kita mulai berkorban. Waktu kita, tenaga kita, pikiran kita, tidak akan pernah tersia-siakan. Mungkin sekarang kita belum mendapatkan balasannya, namun ketika kita telah mendapatkan balasan, akan ada waktu dimana kita bersyukur dan menyesal "kenapa dulu saya tidak melakukan yang lebih baik lagi?" Bolehlah kita berlelah-lelah dalam mengajak kebaikan, karena selain dari itu pasti kejelekan. imam syafi'i berkata"waktumu jika tidak engkau gunakan dg kebaikan maka pasti engkau gunakan dengan kejelekan" kita perlu tetap optimis untuk melakukan kebaikan, walaupun hasilnya nanti diluar dugaan. namun ingatlah niat yg tulus dapat merubah segalanya. bahkan amalan yang besar bisa menjadi kecil karena tergantung dari niatnya, dan amalan kecil bisa menjadi besar pahalanya tergantung juga dari niatnya (Hadist) Maka Istiqomahlah karena ditangan kita tanggungjawab itu oleh Az Yogyakarta, 6 Jumadil Tsani 1436 H