Sabtu, 10 Desember 2011

Tentang Qunut Nazilah (1)

Bersamaan dengan turunnya berbagai musibah dahsyat yang menimpa kaum muslimin berupa peperangan, penganiayaan, bencana alam dan lain-lainnya terutamanya di Iraq, Palestin, Afghanistan, Chechnya dll, maka perlunya dijelaskan secara ringkas mengenai Sunnah Qunut Nazilah yang merupakan Sunnah yang dipraktikkan oleh Rasulullah saw pada keadaan yang seperti ini dan juga merupakan salah satu bentuk keperihatinan seorang muslim kepada saudaranya apabila hanya mampu menolong saudaranya dengan doa ini.
Diharapkan kepada Allah Taala semoga tulisan ini bermanfaat untuk kaum muslimin dan mempererat hubungan ukhuwwah islamiyyah antara Muslimin.

DEFINISI QUNUT NAZILAH

Qunut secara istilahnya adalah seperti yang dikatakan oleh Al-Hafidh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah:

"Suatu doa di dalam shalat pada tempat yang khusus dalam keadaan berdiri." (Fathul Bari 2/490.) Dan Nazilah artinya malapetaka atau musibah yang turun menimpa kaum muslimin dalam bentuk gempa, banjir, peperangan, penganiayaan dan sebagainya.

HUKUM QUNUT NAZILAH

Qunut nazilah adalah suatu hal yang disyariatkan dan amat disunnahkan ketika terjadi musibah. Sunnah qunut nazilah ini merupakan pendapat para ulama dari madzhab
Hanafiyyah, Malikiyyah, Syafi'iyyah, Hanbaliyyah dan lain-lainnya.
Imam Syafi'i rahimahullah berkata: "Apabila turun musibah kepada kaum muslimin disyariatkan membaca qunut nazilah pada seluruh shalat wajib."
(Syarhus Sunnah karya Al-Baghawi 2/279).

Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata: "Apabila turun bencana kepada kaum muslimin, hendaknya imam melakukan qunut dan diaminkan oleh orang yang dibelakangnya." (Al-Mughni 1/450).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: "Di kalangan ulama ada tiga pendapat tentang qunut. Yang paling benar dari tiga pendapat tersebut, qunut disunnahkan ketika ada keperluan.
،¨ (Taudhih Al-Ahkam).

Pendapat-pendapat diatas tentunya berlandaskan hadis-hadis yang sahih mutawatir seperti hadits Anas bin Malik radhiallahu 'anhu riwayat Bukhari-Muslim yang menjelaskan pelaksanaan qunut nazilah oleh Rasulullahu saw selama sebulan pada peristiwa pembunuhan 60 shahabat penghafal Al-Quran, juga hadis Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu riwayat Bukhari-Muslim.

WAKTU QUNUT NAZILAH

Dari hadis-hadis yang menjelaskan tentang qunut nazilah dapat diambil kesimpulan bahwa petunjuk Nabi shallallahu `alaihi wa sallam dalam pelaksanaan qunut, iaitu beliau melakukan qunut nazilah pada seluruh shalat-shalat wajib dan beliau lebih mengutamakan pelaksanaannya pada shalat Maghrib dan Subuh. Akan tetapi beliau tidak melakukan qunut setiap hari pada seluruh shalat lima waktu sekaligus.


Ini merupakan fatwa dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah. Qunut nazilah dapat dilaksanakan sebelum ruku' atau setelah ruku' di dalam sholat tersebut. Akan tetapi pelaksanaannya setelah ruku' lebih banyak dilakukan oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam. Dua cara ini dicontohkan oleh Rasullah shallallahu `alaihi wa sallam dalam hadis-hadis beliau yang mulia.
LAMANYA QUNUT NAZILAH

Dalam hadis Anas bin Malik riwayat Bukhari-Muslim, juga hadis Ibnu Abbas riwayat Abu Dawud dengan sanad hasan dan lain-lainnya, menunjukkan bahwa Nabi shallallahu 'alahi wasallam pada peristiwa pembunuhan 60 sahabat penghafal Al-Quran, baginda berqunut selama sebulan.


Namu hal ini tidaklah menunjukkan bahwa pelaksanaan qunut nazilah hanya terbatas selama sebulan, karena dalam hadis Abi Hurairah radhiallahu 'anhu riwayat Bukhari-Muslim, juga hadis Baro bin Azib, Hifaf bin Ima' riwayat Muslim serta hadis Anas bin Malik riwayat Ibnu Khuzaimah dan hadis-hadis lainnya menjelaskan dalam bentuk umum dan tidak menunjukkan batasan sebulan. Maka dapat dibuat kesimpulan bahwa qunut nazilah tetap dilaksanakan sampai musibah tersebut diangkat dari kaum muslimin. Dan ini merupakan fatwa dari Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad hafidzohullah.
LAFAZ QUNUT NAZILAH

Tidak ada hadis dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam yang menunjukkan adanya doa khusus dalam qunut nazilah. Siapa yang menelaah pendapat-pendapat para ulama, niscaya ia akan mendapati para ulama memberi keluasan dalam perkara ini. Oleh karena itu seseorang berdoa di dalam qunut nazilah dengan doa yang bersesuaian keadaan yang tertimpa musibah dan apa yang mereka perlukan. Bahkan Al-Qadli Iyadl rahimahullah menukil kesepakatan jumhur ulama bahwa tidak ada doa khusus dalam qunut. Ibnu Shalah menganggap orang yang berpendapat ada doa khusus dalam qunut adalah pendapat ang aneh dan tertolak, menyelisihi jumhur ulama.


Lihat Al-Majmu' 3/477, Majmu' Al-Fatawa 23/108.


Diantara contoh doa qunut seperti dibawah ini:

اللَّهُمَّ اهْدِنَا فِيمَنْ هَدَيْتَ ، وَعَافِنَا فِيمَنَ عَافَيْتَ ، وتَوَلَّنَا فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ ،
 وَبَارِكْ لَنَا فِيمَا أَعْطَيْتَ ، وَقِنَا شَرَّ مَا قَضَيْتَ ، إِنَّكَ تَقْضِي وَلا يُقْضَى عَلَيْكَ ،
 وَإِنَّهُ لا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ
“Ya Allah, berilah kami petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Selamatkanlah kami dalam golongan orang-orang yang Engkau telah pelihara. Uruslah kami di antara orang-orang yang telah Engkau urus.  Berkahilah kami dalam segala sesuatu yang Engkau telah berikan. Hindarkanlah kami dari segala bahaya yang Engkau telah tetapkan. Sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan bukan yang ditentukan. Sesungguhnya tidak akan jadi hina orang yang telah Engkau lindungi. Engkau wahai Rabb kami adalah Maha Mulia dan Maha Tinggi.” (HR Thabrani 3/123)

Sesudah itu barulah Imam berdoa sambil diamini oleh jamaah. Doa spesifik ini bisa berbeda antara satu Imam dengan Imam lainnya. Ia boleh mengembangkannya sendiri. Yang penting isinya adalah mengharapkan kebaikan bagi fihak kaum muslimin dan kekalahan atas fihak musuh yang menganiaya atau memerangi kaum muslimin. Di antaranya ia bisa berbunyi seperti di bawah ini:

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ الْمُسلِمِين اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَاننَاَ الْمُسلِمِين وَ المُجَاهِدِينَ فِي فِلِسْطِين اللَّهُمَّ ثَبِّتْ إِيمَانَهُمْ وَ أَنْزِلِ السَّكِينَةَ عَلَى قُلُوبِهِم وَ وَحِّدْ صُفُوفَهُمْ
اللَّهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ اللَّهُمَّ دَمِّرِ الْيَهُود وَ إِسْرَآئِل
وَ شَتِّتْ شَمْلَهُم وَ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِينَ عَلَى أَعْدَائِنَا أَعْدَاءَ الدِّين بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّحِمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ
“Ya Allah, muliakanlah Islam dan kaum Muslimin. Ya Allah, tolonglah kaum Muslimin dan Mujahidin di Palestina. Ya Allah, teguhkanlah Iman mereka dan turunkanlah ketenteraman di dalam hati mereka dan satukanlah barisan mereka. Ya Allah, hancurkanlah kaum kuffar dan kaum musyrikin. Ya Allah, binasakanlah kaum Yahudi dan pasukan Israel dan cerai-beraikanlah kesatuan mereka. Ya Allah, menangkanlah kaum Mujahidin atas musuh kami musuh agama dengan RahmatMu, Wahai Yang Maha Pengasih. Dan sampaikanlah Sholawat kami  kepada Nabi Muhammad.”
Diambil dari:.

0 komentar:

Posting Komentar