Jumat, 09 Desember 2011

Sebuah Kegalauan

oleh Arif Zaenal Arifin pada 9 Desember 2011 pukul 15:00
Bismillah
Ketika panggilan itu kembali bertalu, tidak ada kata untuk menolaknya. Entah apa karena sedikitnya job yang kupunya ataupun karena amat susah untuk menolaknya. Itulah sebuah amanah yang tidak pernah lengang dari hidupku. Bila suatu pepatah mengatakan tiada hari tanpa belajar, maka untukku tiada hari tanpa mengajar. Bukan karena ku tak mampu untuk memikulnya namun karena begitu berat pertanggungjawabannya disisiNya. Ya Robb…. Engkau lebih tahu kekuranganku, Engkau lebih tahu kelemahanku, Engkau lebih tahu kemampuanku. Tersadar akan sebuah kehidupan yang amat singkat ini. Tersadar bahwa amat sedikit perbekalanku menuju kampungku. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Kesempatan emas untuk mendulang pahala. Namun aku tersadar bahwa perjuangan ini tidak mampu untuk dipikul sendiri. Jalan yang curam diperlukan penunjuk jalan agar tidak tersesat sampai tujuan. Begitu dekat taman bunga namun begitu jauh kumelihatnya. Tidak ada yang istimewa untuk sekarang ini.  Kusitir sebuah syair untuknya:

Aku begitu terlena dengan duniaku yang fana
Padahal kutahu bahwa aku akan meninggalkannya
Aku begitu terpukau dengan kemayaannya
Padahal aku tahu bahwa aku hidup di dunia nyata
Aku terbelenggu dengan berbagai kata manis yang tak kukenal sosoknya
Padahal aku tahu bahwa ada orang disekitarku yang lebih baik darinya
Aku tidak punya cinta untuk dibagi
Tetapi aku ingin menumbuhkannya untuk banyak memberi
Rasa bimbang akan tetap ada dalam diri
Selagi tulang rusuk belum tercari
Sebuah petuah kudapat  tadi, disebuah tempat yang penuh berkah, sebuah nasehat dari murobbi kami  bahwa jadilah orang yang baik maka engkau akan mendapatkan yang baik pula , bila engkau belum baik maka berusahalah untuk menjadi orang yang baik, karena Allah akan memberikan orang yang baik ditempat yang baik pula, maka tempatkanlah dirimu di tempat yang baik pula.
Itulah sebuah janji
Janji yang kan kuingati
By: Sebuah perhiasan bagi orang  yang Arif
Diruang tamu, Kampung Jangka, 27 Dzulhijjah 1432 09:41PM
Hudzaifah Ibn Abdillah

0 komentar:

Posting Komentar