Minggu, 12 Oktober 2014

Permulaan Perjuangan

Bismillah, sebuah permulaan dari apa yang sebenarnya ingin aku tuliskan. Jujur telah lebih satu tahun aku tidak pernah meramaikan kembali blogku ini, bukan karena tak ingin, tetapi keadaanlah yang memaksaku untuk mencari kesibukan yang lebih dari kebermanfaatannya. Emang sih walaupun satu tahun itu amat sebentar, namun apa yang aku dapatkan dari waktu satu tahun itu sungguh sangat susah untuk dilupakan. Dimulai dari pekerjaan yang harus aku tinggalkan (artian resign gitu). Meskipun gaji udah lumayan gede dari dibandingkan gaji biasa (maksudnya karyawan), namun ada yang hilang dari diri, entah itu apa, aku harus mencarinya. Anyway (logat sedikit), aku harus memutuskan sebuah rantai yang tidak mengenakkan di dada. Akhirnya aku putuskan untuk resign dan pergi selama setahun untuk mencari sesuatu yang hilang dalam diri. Benar sudah apa yang diucap (maksudnya benar), 14 September akupun menginjakkan kaki pertamaku di pulau Timor, pulau antah berantah dalam pikiranku karena walaupun nggak sering mendengarnya namun  akhir-akhir ini mulai terkenal dengan iklan perusahaan air minum di televisi-televisi. Yap Nusa Tenggara Timur, Provinsi yang terletak paling selatan Indonesia, yang berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste sebelah timurnya. Dengan berbagai paronama pantai, pulau dan danau yang begitu eksotisnya. Itu yang pertama aku baca di google.tetapi tujuanku sebenarnya bukan wisata, namun sepenuhnya adalah pengabdian. Itu yang ada dalam benakku bahwa yang namanya pengabdian pasti akan banyak yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Dan Kekagetan pertama sudah terbayangkan ketika masih berada di dalam pesawat ketika melihat dari atas tentang kondisi dari pulau Timor ini.
Terlihatlah pemandangan yang begitu kontras ketika membandingkannya dengan pulau Jawa dan Sulawesi, kalau Kalimantan dan Sumatera ane kagak bisa membandingkan karena belum pernah kesana.:). Namun ketika melihat jerapah ataupun gajah yang berada di benua Afrika seperti di televisi sedang mencari daun untuk dimakan, seperti itulah keadaan pulau Timor pertama kali kuinjak. Dan disinilah dimulai perjalanan selama satu tahun itu........ 
Bersambung...

0 komentar:

Posting Komentar