Rabu, 28 September 2011

Duniaku yang menyapu Mataku

oleh Arif Zaenal Arifin pada 09 September 2011 jam 19:58

Ketika dunia begitu menggoda jiwa, pernahkah engkau membayangkan bahwa ia begitu rapuh seperti nenek-nenek yang dipoles  sehingga seakan-akan cantik menggoda, kemudian engkau pun berlomba-lomba untuk meminangnya. Aku sedikit kecewa dengan apa yang terjadi, namun tak boleh disangkal bahwa itu hanya sebuah kekecewaan yang semu, Bagaimana aku merasa iri dengan dunia sedangkan Akhiratku tertinggal. Aku masih mengingat sebuah perumpamaan yang disampaikan seorang ustadz bahwa kita (kaum muslimin) sekarang seperti seorang anak kecil, ketika kita diberi pilihan untuk memilih antara cek uang bernilai satu Milyar yang tinggal kita cairkan saja dengan segenggam permen, namun kita memilih segenggam permen. Bukankah kita seperti anak kecil???
cobalah kita merenung wahai jiwa yang kerdil, uang yang senilai 1 M kita menolaknya dan lebih memilih permen daripada cek tersebut. Begitu besar pahala yang Allah siapkan bagi orang-orang yang beramal sholeh, namun kita lebih memilih  dunia yang seperti segenggam permen.

Cobalah kita membuka sebuah peta dunia, perhatikan indonesia saja, atau sulawesi saja, atau bahkan sulawesi selatan, perhatikan begitu luasnya sulawesi selatan kalau kita perhatikan. Kemudian kita mengambil satu titik perusahan BUMN yang ada disini, anggaplah Pabrik semen Tonasa yang memiliki ribuan pegawainya, ataupun Pabrik semen Bosowa, ataupun PT INCo yang setiap harinya menghasilkan nikel yang begitu banyaknya dan mampu untuk menghidupi ribuan juga pegawainya yang bila kita kalkulasi jika satu pegawai memperoleh gaji satu juta atau dua juta maka setiap bulan maka lebih satu-dua milyar uang yang dikeluarkan untuk pegawainya. Itu Bukan Uang yang sedikit. Bila kita mengambil spidol dan menandainya satu dari perusahaan ini adalah milik kita bagaimana  perasaaan kita sekarang????
yah satu saja perusahaan yang kita miliki diantara 3 perusahaan besar di Sulawesi Selatan, nbagaimanakah perasaan kita??
senang, gembira, sedih, ataupun menangis, 
baru satu perusahaan saudaraku, bagaimana kalau 3 perusahaan itu menjadi milikmu????
apakah engkau akan bahagia???

Itu masih kecil saudaraku dibanding dengan begitu banyak perusahaan besar di Indonesia, belum Freeport penghasil emas terbesar di dunia, dan perusahaan lainnya yang ada di Indonesia. Bagaimana jika itu semua menjadi milik anda ??
bagaimana perasaaan ANda???

atau mungkin ingin memiliki semua perusahaan yang ada di Asia?? pernahkah anda bermimpi untuk itu 
menjadi orang terkaya Di dunia ini, seperti Bill gates atau siapalah namanya??
pernahkah kita membayangkan itu semua. 
bagaimanakah jika itu semua  benar-benar menjadi nyata?? Mungkinkah???
saya katakan tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. 
aku kembali menyatakan bahwa Bahwa dunia bernilai kecil di sisi-Nya wahai sahabatku.
Itulah sebuah keimanan akan janji Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan Hamba-hambaNya yang sholeh.

bukan kah Nabi pernah bersabda seperti ini " Barangsiapa yang Shalat dua Rakaat sebelum Shalat Fajar (shubuh) maka itu lebih baik dari dunia dan isinya" Afwan lupa riwayatnya.
bukankah apa yang saya janjikan diatas itu bisa kita dapatkan hanya 2 rakaat sebelum shalat shubuh,. Subhanallah, begitu besar pahalanya. Baru ini adalah shalat Sunnahnya bagaimanakah pahala shalat  wajibnya ???

Tapi kembali Lagi seperti ungkapan diatas
bahwa kaum muslimin sekarang seperti anak kecil yang lebih memilih permen dari pada cek uang senilai 1 milyar. 
Pahala 2 Rakaat sebelum shubuh begitu besar  tapi kita begitu susah payah untuk mencari dunia.
benarlah orang-orang shaleh terdahulu yang tidak silau akan dunia karena mereka mengetahui bahwa dunia tidak ada artinya dibandingkan dengan balasan Allah terhadap orang-orang yang mengerjakan Amal Shaleh.
Namun itu semua kembali kepada keyakinan kita.

"Sesungguhnya  kehidupan dunia adalah kehidupan yang memperdaya" (Ali Imran :158)

Ditulis ketika hati gundah akan kehidupan dunianya, untuk menentramkan hati yang pilu akan kehidupan dunia yang menyesakkan jiwa

Abu Hudzaifah Al Faruqy  ketika Matahari akan tenggelam di ufuk barat
Sungguminasa 5:50PM
10 Syawal 1432 H

0 komentar:

Posting Komentar