Senin, 16 Maret 2009

artikel islam 3

-< KEUTAMAAN ILMU & PENUNTUTNYA >-
by. Abul Bukhari Ibnoe Abbas, M.Hum.

I.Definisi Ilmu
1.Ilmu menurut bahasa adalah hukum fikiran yang pasti yang susuai dengan kenyataan.1
2.Ilmu menurut pemahaman para salaf adalah semua aturan dalam agama. Berkata Ibnul Qayyim: “Ilmu itu adalah perkataan Allah, perkataan Rasulullah, dan perkataan sahabat.”

II.Pembagian Ilmu-Ilmu Dien dari Segi Hukum.
1.Fardhu ‘ain ; Arkanul Iman-Arkanul Islam, dan sejenisnya.
“Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim” 2 (HR. Ibnu Majah – Muqaddimah, 1/224 - Hadits Hasan)
2.Fardhu Kifayah ; ilmu yang berkaitan untuk mewujudkan kepentingan umat manusia. (teknik, kimia,dll)

Beberapa Argumen tentang Keutamaan Majelis Ilmu, Penuntut Ilmu, dan Ulama.
Dalil: Qs. Ali Imran: 18
Qs. Thaha: 114
Qs. Az-Zumar: 09
Qs. Al Mujadalah: 11
Qs. Fathir: 28
Qs. Muhammad: 19
Hadits: 1
“Tidaklah berkumpul suatu kaum dalam satu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, kecuali Malaikat akan mengelilingi mereka, dan turun kepada mereka ketenangan, dan rahmat akan meliputi mereka, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka kepada siapa yang ada di sisi-Nya.” (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Hadits: 2
”Jika kalian melewati taman-taman Surga maka singgahlah, mereka bertanya: Apa itu taman Surga?” Beliau menjawab: “Majelis dzikir” (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al-AlBani)
Hadits: 3
“Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan yang mengajarkannya”. (HR. Bukhari dari Utsman bin Affan ra.)
Hadits: 4
“Barangsiapa dikehendaki kebaikan oleh Allah swt, maka Allah swt memberi kepahaman kepadanya tentang dien.” (HR. Bukhari - Kitab Ilmu: 10 dan HR. Muslim – Kitab Imarah juz 3:175)
Hadits: 5
“Sampaikan dariku, walau satu ayat.” (HR. Bukhari – Kitab Anbiya’ : 5)
Hadits: 6
“Barangsiapa melalui suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah swt memudahkan jalan baginya ke sorga.” (HR. Muslim – Kitab Zikir dan do’a, 74:38)
Hadits: 7
“Keutamaan orang pandai terhadap orang yang beribadah adalah sebagaimana keutamaanku atas orang yang paling rendah di antara kalian.” Dilanjutkan: “Sesungguhnya Allah, Malaikat-Nya, penghuni langit dan bumi sampai semut di lubangnya dan juga ikan, mendo’akan kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia (ulama).” (HR.Tirmidzi, 5/2685 – Hadits Hasan Gharib)
Hadits: 8
“Sesungguhnya para Malaikat meletakkan sayap-sayap-3nya untuk para penuntut ilmu, karena (Allah) ridho/senang dengan apa yang dilakukannya (penuntut ilmu). Dan sesungguhnya orang yang berilmu akan dimintakan ampun baginya dari para penghuni langit dan bumi sampai ikan-ikan di lautan. Dan keutamaan orang pandai terhadap orang ahli ibadah adalah seperti keutamaan rembulan atas bintang-bintang yang lain. Dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Dan para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham, mereka hanya mewariskan ilmu. Maka, barangsiapa mempelajarinya, akan mendapat bagian yang sempurna.” (HR. Tirmidzi, 5/2685, Abu Dawud, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al-AlBani).

III.Bahaya Kebodohan terhadap Umat.
1.Lemahnya iman dan sedikitnya takwa.
2.Banyaknya maksiat, bid’ah dan khurafat Kebodohan menyebabkan kurangnya wibawa di depan musuh, menyebabkan butuh terhadap mereka, dan modernisasi pikiran, dan budi pekerti yang mereka bawa.
3.Kebodohan menyebabkan keterbelakangan suatu umat dalam segala bidang: akhlaq, politik, sosial kemasyarakatan, ekonomi, dll.
4.Karena kebodohan, banyak menimbulkan problema keluarga, pendidikan menjadi lemah, anak-anak terabaikan.
5.Menerima apa adanya, bermalas-malasan, cita-cita rendah, dan tidak bisa meraih kemuliaan.

Adab-adab Penuntut Ilmu.
1. Ikhlas karena Allah Azza Wajalla.
2. Untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain.
3. Berniat dalam menuntut ilmu untuk membela syari'at.
4. Lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat.
5. Mengamalkan ilmu yang telah didapatkan.
6. Menghormati para ulama dan memuliakan mereka.
7. Mencari kebenaran dan sabar

Rujukan Utama: Nashir Al Umar, Al Ilmu Dharurah Syar’iyah (terj: Hakikat Ilmu Menurut Islam), (Riyadh, Saudi Arabia: Darul Wathan, 1412 – 1992). Sebagai Tambahan Bacaan :
-0Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Fawa’idul Fawa’id (terj: Mendulang Faidah dari Lautan Ilmu), Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 1998.
-1Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Miftahu Daari As-Sa’adah I (terj: Buah Ilmu), Jakarta: Pustaka Azzam, 1999.
-2Nashir Al Umar, Luhuumul Ulamai Masmumah (terj: Daging Ulama itu Racun), Jakarta: Gema Insani Press, 1995.
-3Abdullah bin Ibrahim Al Qar’awi, Al-Waajibaatul Mutahattimaatu ‘ala Kulli Muslimin wa Muslimah (terj: Hal-hal yang Wajib diketahui Setiap Muslim), Jakarta: Al Sofwa, 1997.

0 komentar:

Posting Komentar